Kekurangan Tenaga Kerja, Pasokan CPO Malaysia Belum Pulih

Crude Palm Oil
Crude Palm Oil

Jakarta | EGINDO.co – Pasokan Minyak Sawit Malaysia diprediksi belum pulih sampai kuartal pertama tahun 2022. Pasokan minyak sawit mentah (CPO) diprediksi tetap berkurang sampai kuartal pertama di 2022, akibat kendala tenaga kerja yang belum terselesaikan berlanjut di Malaysia sementara adanya kebijakan pajak ekspor tinggi membuat pembeli menjauh dari pembelian lebih besar dari Indonesia.

Informasi dari Sathia Varqa, pendiri Palm Oil Analytics yang berbasis di Singapura mencatat, Malaysia kekurangan sekitar 70.000 pekerja, menjadi alasan utama kekurangan pasokan minyak sawit di dunia. Kata Varqa, kekurangan pekerja berarti berkurangnya panen serta berkurangnya area penanaman kelapa sawit, khususnya di Semenanjung Malaysia yang telah kehilangan produksi minyak sawit dari lahan seluas 90.000 hektar dan sekitar 10.000 hektar di Sabah.

Baca Juga :  Setelah Dari LN, Jokowi Akan Ke Lapangan Merdeka Medan

Dijelaskan diperkirakan ada produksi minyak sawit mentah (CPO) dari lahan sekitar 100.000 hektar yang hilang akibat adanya alih fungsi  perkebunan yang dikonversi menjadi daerah perkotaan.

Menurut Varqa dalam acara S&P Global Platts 17 November 2021 yang dilansir SPGlobal menyebutkan karena penutupan perbatasan terkait pandemi pada tahun 2020 para pekerja asing, yang mendominasi sekitar 70% dari tenaga kerja di perkebunan kelapa sawit Malaysia tidak dapat masuk kembali ke negara itu. Oleh karena itu, produksi minyak sawit Malaysia pada tahun ini diperkirakan turun menjadi sekitar 18,3 juta ton, dari sebelumnya mencapai 19,2 juta ton pada tahun 2020.@

Bs/TimEGINDO.co

 

Bagikan :
Scroll to Top