Kehidupan Nelayan Tradisional di Tapteng, Biaya Operasional Melaut Besar, Hasil Tangkapan Kecil

Nelayan tradisional di kabupaten Tapanuli Tengah sedang beraktivitas (Foto: Fadmin Malau)
Nelayan tradisional di kabupaten Tapanuli Tengah sedang beraktivitas (Foto: Fadmin Malau)

Medan | EGINDO.com – Nelayan tradisional di kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dengan biaya operasional melaut besar, akan tetapi hasil tangkapan kecil. Hal itu membuat para nelayan tradisional mengeluh karena hasil tangkapan ikan di perairan Pantai Barat Sumatera Utara itu semakin menurun.

Menurut para nelayan kondisi tersebut telah berlangsung lama membuat para nelayan kesulitan menutupi biaya operasional melaut. Biasanya, biaya operasional nelayan per kapal mencapai sekitar Rp 250.000 per hari. Biaya itu mencakup solar 10 liter Rp100.000, kebutuhan dapur Rp 50.000, perlengkapan tangkap seperti mata pancing, batu pancing, tali pancing, es balok Rp 35.000. Namun, hasil tangkapan yang diperoleh sering kali tidak sebanding, hanya berkisar Rp 200.000-Rp 300.000 per kapal.

Menurut para nelayan di Tapanuli Tengah persoalannya diperparah lagi oleh cuaca tidak menentu dan kondisi banyaknya terumbu karang yang rusak membuat ikan semakin sedikit. Kondisi sedikitnya mendapatkan hasil dari laut Pantai Barat Sumatera Utara itu membuat para nelayan harus bekerja sebagai petani juga atau bekerja lainnya.

Diakui mereka tidak ada pilihan untuk bertahan hidup karena hanya menggunakan kapal kecil, terpaksa bertahan di sekitar perairan saja. Lain hal dengan kapal besar bisa melaut lebih jauh lagi. Dijelaskan mereka di Tapanuli Tengah terdapat berbagai jenis nelayan, termasuk nelayan tradisional dan nelayan yang menggunakan kapal besar. Namun kini, hampir seluruh nelayan menghadapi masalah serupa.

Para nelayan berharap pemerintah dapat memberikan solusi nyata, seperti memberi solar subsidi atau harga khusus kepada nelayan dan memulihkan kondisi lingkungan seperti menghidupkan kembali terumbu karang yang rusak, agar ada tempat perlindungan ikan untuk berkembangbiak.@

Bs/fd/timEGINDO.com

Scroll to Top