Kedubes China Kritik Kosta Rika Atas Batasi Perusahaan 5G

Ilustrasi 5G
Ilustrasi 5G

San Jose | EGINDO.co – Para pejabat Kosta Rika merusak hubungan ekonomi dengan Tiongkok setelah pihak berwenang dari negara Amerika Tengah tersebut menganggap perusahaan-perusahaan Tiongkok sebagai ancaman keamanan siber terhadap pengembangan jaringan 5G, kata kedutaan besar negara di Asia tersebut pada hari Jumat.

Awal pekan ini, menteri ilmu pengetahuan, teknologi dan telekomunikasi Kosta Rika mengatakan kepada anggota parlemen bahwa Tiongkok merupakan ancaman keamanan bagi jaringan digital yang sedang berkembang, sementara pejabat senior kementerian lainnya menyebut pemerintahan negara tersebut sebagai “totaliter.”

Kedutaan Besar Tiongkok di San Jose mengkritik pernyataan tersebut dalam sebuah pernyataan.

“Komentar-komentar ini sangat mempengaruhi kepercayaan dan harapan perusahaan-perusahaan Tiongkok untuk melakukan kegiatan ekonomi-perdagangan di Kosta Rika dan mereka mengikis energi baik untuk mengembangkan hubungan bilateral,” tulis kedutaan dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga :  Saham Tesla Jatuh Setelah Jajak Pendapat Twitter Elon Musk

Pernyataan tersebut selanjutnya mengatakan bahwa Tiongkok menganggap komentar tersebut “tidak bertanggung jawab dan tidak berdasar.”

Pada bulan Agustus, Presiden Kosta Rika Rodrigo Chaves menyetujui dekrit yang bertujuan untuk mengatur pengembangan jaringan seluler 5G dan melarang perusahaan-perusahaan dari negara-negara yang belum menyetujui konvensi kejahatan dunia maya internasional.

Larangan keputusan tersebut berlaku antara lain bagi perusahaan teknologi asal Tiongkok, Korea Selatan, Rusia, dan Brasil.

Chaves mengeluarkan arahan tersebut tidak lama setelah Laura Richardson, seorang komandan senior militer AS, mengunjungi Kosta Rika, di mana dia mempertanyakan pertumbuhan investasi Tiongkok dalam pembangunan infrastruktur Amerika Latin termasuk pelabuhan dan jaringan 5G.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top