Jakarta | EGINDO.co     -Pemerhati masalah transportasi dan hukum AKBP (P) Budiyanto SSOS.MH mengatakan, data kecelakaan yang melibatkan Transjakarta, sepanjang tahun 2021 sebanyak : 508 kejadian Cukup miris dan memprihatinkan.
Penyebab kecelakaan dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: Manusia ( Human error ), kendaraan, jalan dan lingkungan. Hasil kajian dari beberapa lembaga berkaitan dengan kecelakaan lalu lintas, menunjukan bahwa faktor manusia ( Human error ), pada umumnya menjadi faktor penyebab utama terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Ia katakan faktor pengemudi ( SDM ) yang diharapkan untuk menjadi program prioritas peningkatan pembinaan dan pengawasan. Pengemudi sangat berperan penting dalam menjaga keamanan dan keselamatan penumpang sehingga tidak boleh diabaikan. PT Transjakarta dalam rangka melakukan pembinaan dan meningkatkan kualitas berkaitan dengan SDM (Sumber Daya Manusia) Pengemudi telah membuat, dan menggulirkan beberapa program, antara lain:
a.Medical chek up / MCU.
b.Pembinaan pengemudi oleh Master driver Transjakarta dan Polda Metro Jaya.
c.Program transjakarta bus Academy kepada seluruh pramudi.
d.Kedepan ada rencana pembangunan tempat istirahat para Sopir.
Beberapa program dalam rangka menjaga kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) khususnya para pengemudi, saya kira telah dilaksanakan namun fakta yang terjadi bahwa angka kecelakaan yang melibatkan Transjakarta relatif masih cukup tinggi ( tahun 2021 sebanyak 508 kejadian ).
Dikatakan Budiyanto kepada EGINDO.co melalui pesan singkatnya bahwa perlu dicari akar permasalahan secara menyeluruh dari semua aspek manajemen Operasionalisasi Transjakarta. Kelemahan manajemen operasional pada bidang apapun pada umumnya terletak pada implementasi pengawasan. Hal ini bisa juga terjadi pada manajemen operasionalisasi pada PT.Transjakarta. Konteknya dengan masalah ini perlu ada audit secara menyeluruh termasuk terhadap program – program yang telah digulirkan sehingga program tersebut efektif dalam rangka meningkatkan kualitas standar keamanan dan keselamatan serta operasional dari pelayanan transjakarta.
“Kita harus sadar bahwa pembangunan dan pengadaan angkutan umum yang memiliki standar minimal pelayanan dari aspek keamanan, keselamatan, keterjangkauan dan sebagainya adalah dalam rangka membangun mindset atau pola pikir manusia untuk berpindah dari kendaraan pribadi ke angkutan umum. Banyaknya kejadian kecelakaan yang melibatkan Transjakarta sebagai salah satu indikator bahwa standar minimal pelayanan angkutan umum masih jauh dari harapan. Hal lain menunjukan bahwa peminat atau pengguna jasa angkutan umum juga masih rendah ( secara umum sekitar 24 % ),”ujarnya.
Transjakarta juga merupakan bagian dari sistem transportasi umum dan perlu menggandeng pihak ke-3 untuk terlibat dalam proses pengawasan terhadap manajemen operasional Transjakarta. Dengan keterlibatan pihak ke- 3 pengawasan terhadap manajemen operasional akan dapat berjalan dengan efektif sehingga mampu memberikan pelayanan masyarakat secara maksimal. Ingat bahwa operator yang bergabung dengan pihak Transjakarta cukup banyak sehingga tidak mungkin pengawasan hanya diserahkan ke pihak manajemen Transjakarta semata, jelas Budiyanto. @Sn