Kecelakaan Angkutan Umum Terjadi, Abai Terhadap Keselamatan

231572893

Jakarta|EGINDO.co Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan moda transportasi umum orang maupun barang masih sering terjadi dengan beragam penyebab karena rem blong, muatan berlebihan, pengemudi mengantuk, kurang konsentrasi, menggunakan Hp saat berkendara, mabuk dan sebagainya.

Pemerhati masalah transportasi dan hukum Budiyanto menjelaskan, secara teori bahwa penyebab dari kecelakaan lalu lintas bisa karena faktor manusia (Human error, kendaraan, jalan maupun lingkungan). Dari beberapa contoh penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas jika kita urai dan kita simpulkan bahwa faktor manusia dan manajemen keselamatan menjadi faktor utama yang perlu kita benahi dengan tidak mengesampingkan faktor – faktor lain.

“Hal ini diperkuat dari beberapa hasil penelitian lembaga peneliti pada umumnya kejadian kecelakaan lalu lintas disebabkan faktor manusia karena abai terhadap masalah keselamatan,”tegasnya.

Ungkap Budiyanto, Pemerintah telah merumuskan tentang aspek keselamatan melalui program SMK (sistem manajemen keselamatan), khususnya di bidang transportasi umum antara lain berkaitan dengan Sumber Daya Manusia (SDM), merawat kendaraan agar tetap laik jalan, pengawasan dan menerapkan reward dan Punishment dengan seimbang dan konsisten.

Dikatakannya, sesuai dengan aturan atau Regulasi yang mengatur bahwa SMK wajib dilaksanakan pada Perusahaan angkutan umum namun pada kenyataannya bahwa Perusahaan atau Badan Hukum yang bergerak di bidang transportasi yang menjalankan SMK prosentasenya relatif masih kecil dengan beragam argumentasi yang melatar belakangi, antara lain dibutuhkan anggaran yang cukup besar.

“Penerapan program SMK pada Perusahaan angkutan umum antara lain berkaitan dengan penyediaan SDM yang profesional, prasarana dan sarana perawatan kendaraan, sistem pengawasan dan pemberian reward dan Punishment,”tandasnya.

Mantan Kasubdit Bin Gakkum AKBP (P) Budiyanto MH mengatakan, bagaimana menyiapkan SDM / pengemudi yang berkompeten dan bertanggung jawab karena tanggung jawab keselamatan. Dalam hal ini tentunya perlu sejenis wadah yang mengurusi pendidikan dan latihan agar para pengemudi memiliki kemampuan yang terawat dan bertanggung jawab di bidangnya.

“Bagaimana caranya bahwa setiap kendaraan selalu terawat dengan baik bisa dilaksanakan secara rutin dan periodik untuk menjaga performa kendaraan dalam kondisi laik jalan dalam hal ini tentunya setiap Perusahaan angkutan umum wajib memilki bengkel untuk merawat kendaraan tersebut,”ujarnya.

Pengawasan menjadi bagian yang sangat penting agar dalam manajemen transportasi berjalan dengan baik. Kemudian untuk merangsang para pengemudi tetap semangat dan memiliki mitos kerja yang tinggi dan merasa memiliki
Perusahaan dan berkeinginan untuk memajukan Perusahaan perlu pemberian reward dan punishment secara seimbang.

Berikan apresiasi bagi para Pengemudi yang bekerja baik dan berprestasi dan berikan sanksi tegas bagi Pengemudi yang melanggar melalui mekanisme yang telah disiapkan. “Dengan masih seringnya kejadian kecelakaan lalu lintas yang melibatkan angkutan umum dikarenakan masih abai terhadap masalah keselamatan,”kata Budiyanto. 

Keselamatan dapat diwujudkan dan dibangun diaktualisasikan dengan melalui program Sistem Manajemen Keselamatan ( SMK)pada masing – masing Perusahaan yang bergerak di bidang Transportasi. Budiyanto berkeyakinan apabila program SMK dapat dilaksanakan di seluruh Perusahaan angkutan umum akan dapat meminimalisir atau menekan angka kecelakaan, dengan menerapkan SMK ekosistem pada Perusahaan dapat terjaga dan terawat dengan baik.

“Pengemudi dapat merawat dan meningkatkan kemampuan dan tanggung jawab, demikian juga kendaraan dapat terjaga performanya dalam kondisi laik jalan, hal ini tentunya tidak terlepas dari fungsi pengawasan dan pemberian reward and Punishment dengan baik,”kata Budiyanto. 

@Sadarudin.

Scroll to Top