Jakarta | Egindo.co. Apa kalian seorang yang candu terhadap game ? Kalau iya, berarti kalian menderita penyakit mental, begitu menurut Organisasi Kesehatan Dunia, World Health Organization/WHO. Ahli kejiwaan dr. Dewa Gede Basudewa, SpKJ meminta masyarakat paham fenomena gangguan mental kekinian yang dikarenakan kecanduan game.
Tak banyak orang yang memilih tidur, membaca buku ataupun santai menonton film untuk mengobati stres. Yang ditemui sekarang banyak kita lihat orang lebih memilih untuk bermain game, ntahlah itu game komputer sampai game online di android yang telah merajai kegiatan, khususnya remaja milenial.
Bermain game memang tidak buruk jika digunakan sesekali untuk mengusir suntuk sehabis pulang kerja, sekolah ataupun kegiatan yang menguras pikiran. Namun waspadalah apabila terlanjur menjadi kecanduan. Bisa-bisa segala aktivitas menjadi tertinggal dan fokus tergantikan dengan keberadaan game. Bisa kacau kita !
Gaming Disorder, begitulah sebutan bagi pecandu game yang dimasukkan sebagai salah satu kategori gangguan dan penyakit mental kekinian yang di terbitkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam bentuk buku panduan yang berjudul International Classification of Diseases (ICD-11) pada 2018 ini.
Gaming Disorder ini dimasukkan dibawah kategori Gangguan Mental Prilaku dan Perkembangan Saraf dibawah subkategori Gangguan Penyalahgunaan Zat dan atau Perilaku Adiktif.
Apa Itu Gaming Disorder ?
Kecanduan bermain game yang ditandai dengan ketidakmampuan diri untuk mengendalikan hasrat bermain game, sehingga sulit dan tidak mampu mengentikan perilaku tersebut.
Berikut gejala-gejala sederhana dari  Gaming Disorder :
Menghabiskan waktu yang lama untuk bermain game, durasi yang meningkat tiap harinya.
Mudah marah dan tersinggung ketika diminta untuk berhenti bermain game ataupun diganggu saat bermain.
Selalu memikirkan game saat mengerjakan aktivitas lain.
Sulit untuk diajak berbicara saat bermain game.
 Sulitnya mengendalikan diri membuat para Gaming Disorder ini mengutamakan game dalam hidupnya sehingga melakukan apa saja demi bermain game, tak peduli konsekuensi dan resiko yang akan datang.
Apa yang menyebabkan seseorang kecanduan game ?
Zaman begitu cepat berkembang, begitupula teknologi game. Selalu mengalami perubahan-perubahan fitur game yang membuat penampilannya begitu menarik dan tidak bosan untuk memainkannya sampai berjam-jam. Melakukan hal-hal yang membuat kita merasa senang akan merangsang otak menghasilkan hormon bahagia (dopamine) termasuk bermain game. Melakukan hal tersebut dengan normal, hal ini tidak menimbulkan kecanduan. Hanya sebatas senang dan puas pada umumnya.
Namun saat kita mengalami kecanduan, objek yang membuat bahagia tersebut merangsang otak untuk menghasilkan dopamine yang berlebihan, yang jika kelewat batas akan mengacaukan kerja bagian otak yang bekerja mengatur emosi dan suasana hati (hipotamulus) sehingga membuat kita bahagia yang tidak wajar, bersemangat serta kepercayaan diri berlebihan tanda euphoria hingga merasa mabuk dan teler.