Kasus Monkeypox Pertama Dilaporkan Di Jepang

Kasus Monkeypox pertama di Jepang
Kasus Monkeypox pertama di Jepang

Tokyo | EGINDO.co – Jepang pada hari Senin (25 Juli) mengkonfirmasi kasus pertama cacar monyet, terdeteksi pada seorang pria berusia 30-an yang telah bepergian ke luar negeri, Gubernur Tokyo Yuriko Koike mengumumkan.

“Ini adalah seorang pria berusia 30-an dengan riwayat perjalanan ke luar negeri yang telah kembali dari Eropa. Ini adalah kasus cacar monyet pertama di Jepang,” kata Koike kepada wartawan.

Dia mengatakan pria itu telah dirawat di rumah sakit di Tokyo, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Kasus ini dilaporkan beberapa jam setelah pemerintah Jepang mengadakan pertemuan gugus tugas untuk mengumpulkan informasi dan bersiap untuk menguji dan menerima pasien di klinik.

Baca Juga :  Tidak Ada Radioaktivitas Yang Ditemukan Pada Ikan Fukushima

Pada hari Sabtu, Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan wabah cacar monyet sebagai darurat kesehatan global – alarm tertinggi yang dapat dibunyikan.

Monkeypox telah mempengaruhi lebih dari 16.800 orang di 74 negara, menurut penghitungan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS yang diterbitkan pada 22 Juli.

Lonjakan infeksi cacar monyet telah dilaporkan sejak awal Mei di luar negara-negara Afrika Barat dan Tengah di mana penyakit itu telah lama mewabah.

Sembilan puluh lima persen kasus telah ditularkan melalui aktivitas seksual, menurut sebuah penelitian terhadap 528 orang di 16 negara yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine – penelitian terbesar hingga saat ini.

Baca Juga :  IHSG Berpeluang Tembus Level Tertinggi di 7.270

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus sebelumnya menyatakan keprihatinan bahwa stigma dan kambing hitam dapat membuat wabah lebih sulit dilacak.

Pembuat obat vaksin cacar Denmark mengatakan pada hari Senin bahwa Komisi Eropa telah menyetujui suntikannya untuk digunakan melawan cacar monyet.

Panel kementerian kesehatan Jepang akan membahas pada hari Jumat apakah stok vaksin cacar di negara itu dapat digunakan untuk mengobati cacar monyet.

Menteri Kesehatan Shigeyuki Goto mengatakan pada bulan Mei bahwa vaksin itu “diproduksi dan ditimbun di Jepang dari perspektif kontra-terorisme” untuk mempersiapkan negara itu menanggapi kemungkinan serangan dengan agen virus.
Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top