Tokyo | EGINDO.co – Sebuah kelompok kapal induk China memasuki perairan ekonomi Jepang selama akhir pekan, sebelum keluar untuk melakukan latihan yang melibatkan jet tempur, kata kementerian pertahanan Tokyo pada hari Senin (9 Juni).
Kapal induk Liaoning, dua kapal perusak rudal, dan satu kapal pasokan tempur cepat berlayar sekitar 300 km barat daya pulau paling timur Jepang, Minamitori, pada hari Sabtu, kata sebuah pernyataan kementerian.
Ini adalah pertama kalinya kapal induk China memasuki bagian zona ekonomi eksklusif (ZEE) Jepang itu, kata seorang juru bicara kementerian pertahanan Jepang kepada AFP.
“Kami pikir militer China sedang mencoba meningkatkan kemampuan operasionalnya dan kemampuan untuk melakukan operasi di daerah yang jauh,” kata juru bicara itu.
Pengaruh militer China yang semakin besar dan penggunaan aset angkatan laut dan udara untuk menekan klaim teritorial yang disengketakan telah mengguncang Amerika Serikat dan sekutunya di kawasan Asia-Pasifik.
Sekretaris kabinet utama Tokyo Yoshimasa Hayashi mengatakan kepada wartawan pada hari Senin bahwa pemerintah telah “menyampaikan pesan yang tepat kepada pihak China” tanpa mengatakan telah mengajukan protes resmi.
Setelah Liaoning dan kapal-kapal pendampingnya keluar dari ZEE Jepang, jet tempur dan helikopter melakukan lepas landas dan pendaratan pada hari Minggu, kata pernyataan kementerian tersebut.
Jepang mengerahkan kapal perangnya Haguro ke daerah tersebut untuk memantau situasi, tambahnya.
Bulan lalu, Liaoning berlayar di antara dua pulau Jepang selatan di dalam ZEE, dari Laut Cina Timur ke Pasifik sambil melakukan lepas landas dan pendaratan di dek, kata kementerian tersebut.
Pada bulan September tahun lalu, kapal induk tersebut berlayar di antara dua pulau Jepang di dekat Taiwan dan memasuki perairan Jepang yang bersebelahan, sebuah wilayah hingga 24 mil laut dari pantainya.
Pada saat itu, Tokyo menyebut tindakan tersebut “tidak dapat diterima” dan menyampaikan “kekhawatiran serius” kepada Beijing.
Berdasarkan hukum internasional, suatu negara memiliki hak untuk mengelola sumber daya alam dan kegiatan ekonomi lainnya di dalam ZEE-nya, yang berada dalam jarak 370 km dari garis pantainya.
Akhir bulan lalu, Tokyo menuduh Beijing melakukan penelitian ilmiah maritim tanpa pemberitahuan di dalam ZEE-nya, dekat atol Pasifik terpencil Okinotori.
Sumber : CNA/SL