Kapal AL China Terlihat Di Pulau Sengketa Thitu Filipina

Pemandangan pulau Thitu (Pag-asa) Filipina
Pemandangan pulau Thitu (Pag-asa) Filipina

Manila | EGINDO.co – Filipina mengatakan pada hari Sabtu (4/3) bahwa mereka telah melihat sebuah kapal angkatan laut China dan puluhan kapal milisi di sekitar pulau yang disengketakan oleh Filipina di Laut China Selatan, seiring dengan meningkatnya ketegangan teritorial di wilayah tersebut.

Pasukan Penjaga Pantai Filipina mengatakan 42 kapal yang diyakini diawaki oleh personel milisi maritim China terlihat di sekitar Pulau Thitu, sementara sebuah kapal angkatan laut dan kapal penjaga pantai China terlihat “perlahan-lahan berkeliaran” di perairan sekitarnya.

Kedutaan Besar China di Manila tidak segera menanggapi permintaan komentar atas pernyataan tersebut.

Thitu yang berada di gugusan kepulauan Spratly merupakan pos terdepan Manila yang paling besar dan paling strategis di Laut Cina Selatan, sebuah perairan yang sebagian besar diklaim oleh Beijing di mana beberapa negara memiliki klaim teritorial yang saling bertentangan.

Baca Juga :  Dishub Medan Razia Angkot Pada Sejumlah Ruas Jalan

Presiden Ferdinand Marcos Jr mengatakan dua minggu yang lalu bahwa Filipina “tidak akan kehilangan satu inci pun” wilayahnya ketika Asia Tenggara memprotes “kegiatan agresif” Cina di laut tersebut.

Dikenal secara lokal sebagai Pag-asa, Thitu terletak sekitar 480 km sebelah barat provinsi Palawan, Filipina barat. Pulau ini dihuni lebih dari 400 orang, termasuk personel militer dan penegak hukum, dan digunakan oleh Manila untuk mempertahankan klaim teritorialnya.

Para ahli mengatakan bahwa armada penangkapan ikan dan penjaga pantai China merupakan pusat dari ambisi strategisnya di Laut China Selatan, dengan mempertahankan kehadiran konstan yang menyulitkan kegiatan penangkapan ikan dan energi lepas pantai oleh negara-negara pesisir lainnya.

Baca Juga :  Filipina Perkuat Hubungan Dengan Jepang ,AS Pilihan Berdaulat

“Kehadiran mereka yang tidak sah secara terus menerus jelas tidak konsisten dengan hak lintas damai dan merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap integritas teritorial Filipina,” kata penjaga pantai dalam sebuah pernyataan.

Marcos bulan lalu memanggil duta besar Cina untuk mengeluhkan intensitas dan frekuensi tindakan Cina di Laut Cina Selatan.

Filipina telah mengajukan 77 keluhan terhadap aktivitas Cina di laut tersebut, termasuk klaim bahwa sebuah kapal penjaga pantai Cina pada tanggal 6 Februari mengarahkan “laser kelas militer” ke sebuah kapal penjaga pantai Filipina yang sedang melakukan misi pasokan.

Cina mengklaim kedaulatan atas Kepulauan Spratly, sementara Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam memiliki klaim yang saling bersaing atas sebagian atau seluruh kepulauan tersebut.

Baca Juga :  Filipina Panggil Utusan China Atas Serangan Meriam Air

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top