Medan | EGINDO.co – Kandungan minyak makan merah hampir tidak dimiliki oleh minyak makan lain di dunia ini sehingga minyak makan merah lebih sehat dibandingkan dengan minyak goreng biasa.
Hal itu dikatakan Peneliti Hilirisasi Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Frisda Rimbun Pandjaitan dalam konferensi pers, Selasa (8/11/2022) lalu.
Dikatakannya, minyak makan merah memiliki kandungan nutrisi yang sangat banyak, khususnya dalam kandungan pro vitamin A dan vitamin E. Katanya kandungan tersebut hampir tidak dimiliki oleh minyak makan lain di dunia.
Dinilainya minyak makan merah merupakan harta karun di Indonesia yang akan diangkat kembali. Minyak makan merah, menurut Frisda merupakan jalan yang paling cepat untuk memperbaiki gizi atau nutrisi dalam makanan.
Untuk itu katanya minyak makan merah mempunyai banyak nutrisi dan merupakan yang paling cepat untuk memperbaiki gizi atau nutrisi dari makanan.
Menurut Deputi Bidang Perkoperasian KemenKopUKM Ahmad Zabadi bahwa KemenKopUKM sudah melakukan demo masak bersama Chef Juna terkait penggunaan minyak makan merah.
Kata Ahmad Zabadi pihaknya mendapatkan gambaran minyak makan merah itu sangat prospektif, rasanya juga jadi lebih enak, penggunaan minyak makan merah pasti lebih sehat karena kandungan protein sangat tinggi dan harganya terjangkau.
Kepala Pusat Penelitian Kepala Sawit (PPKS) Medan Dr. Ir. Edwin Syahputra Lubis mengatakan minyak makan merah diproduksi dengan menggunakan teknologi yang diinovasi PPKS Medan.
“Minyak makan merah diproduksi dengan mempertahankan kandungan nutrisi untuk tetap masuk ke tubuh walaupun melalui penggorengan, dimana tidak perlu ada suplemen lagi seperti vitamin A dan vitamin E,” kata Dr. Edwin Syahputra menjelaskan.
Ditambahkannya minyak makan merah mempunyai keistimewaan tersendiri dari minyak makan lainnya. “Lebih powerfull, rasanya juga jadi lebih enak, mengandung fitosterol dan squalen yang mengatur metabolisme antara lemak jahat dan baik sehingga jadi ada balancing,” kata Dr. Edwin Syahputra Lubis menandaskan.@
Fd/timEGINDO.co