Ottawa | EGINDO.co – Kanada mengusulkan agar peringatan kesehatan tertulis dicetak pada setiap rokok, negara pertama di dunia yang melakukannya, kata seorang menteri federal, Jumat (10 Juni).
Pada tahun 2001, Kanada membuat terobosan baru secara global dengan mewajibkan gambar peringatan pada bungkus rokok. Menteri Kesehatan Mental dan Ketergantungan Carolyn Bennett mengatakan langkah itu telah menjadi basi bagi 13 persen warga Kanada yang merokok secara teratur.
“Menambahkan peringatan kesehatan pada produk tembakau individu akan membantu memastikan bahwa pesan-pesan penting ini menjangkau orang-orang, termasuk kaum muda, yang sering mengakses rokok satu per satu dalam situasi sosial, menghindari informasi yang tercetak pada bungkusan,” katanya kepada wartawan.
Terlepas dari upaya selama beberapa dekade, penggunaan tembakau tetap menjadi penyebab utama penyakit dan kematian dini yang dapat dicegah di Kanada, menewaskan sekitar 48.000 orang setiap tahun, kata Ottawa dalam sebuah pernyataan.
Periode konsultasi publik 75 hari akan dimulai pada 11 Juni dan ini akan menginformasikan perkembangan peraturan baru yang diusulkan, tambahnya.
Langkah lain termasuk memperluas daftar risiko kesehatan yang ada yang tercetak pada bungkus rokok.
Rothmans Benson & Hedges, unit Philip Morris International Kanada, mengatakan proposal itu tidak akan membantu mengurangi jumlah perokok.
“Kami percaya bahwa pilihan yang lebih baik dimulai dengan informasi yang lebih baik, dan jutaan perokok dewasa saat ini harus diberikan akses ke informasi yang tepat tentang alternatif,” kata seorang juru bicara melalui email.
Dua vendor utama produk tembakau lainnya di Kanada adalah anak perusahaan dari British American Tobacco PLC dan Japan Tobacco Inc. Tidak ada perusahaan yang segera memberikan komentar.
Rob Cunningham dari Canadian Cancer Society mengatakan tindakan tersebut harus dilaksanakan sesegera mungkin.
“Peringatan pada setiap batang rokok tidak bisa diabaikan begitu saja, terutama mengingat ada lebih dari 20 miliar batang rokok terjual setiap tahun di Kanada,” katanya.
Sumber : CNA/SL