Ottawa | EGINDO.co – Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol pada hari Jumat sepakat untuk memperdalam kerja sama pada mineral penting yang digunakan dalam baterai kendaraan listrik (EV) karena kedua negara berusaha untuk mengurangi emisi untuk memerangi perubahan iklim.
Yoon mengunjungi London untuk pemakaman Ratu Elizabeth, dan kemudian New York dalam perjalanan AS pertamanya untuk menghadiri Majelis Umum PBB, sebelum tiba di Kanada pada hari Kamis. Pada hari Jumat, Yoon bertemu Trudeau di Ottawa, dan kemudian mereka berdua berbicara kepada wartawan.
“Yoon dan saya membahas cara untuk berkolaborasi di berbagai bidang, termasuk mineral penting, baterai untuk kendaraan listrik, dan teknologi baru, termasuk AI (kecerdasan buatan),” kata Trudeau kepada wartawan.
Kanada memiliki banyak mineral penting – seperti litium, kobalt, dan nikel – yang sekarang digunakan untuk membuat baterai untuk kendaraan listrik, dan pemerintah sedang dalam proses untuk membantu produsen dan prosesor meningkatkan produksi.
“Kanada, sebagai pemimpin global dalam produksi mineral, dan Korea, pembuat semikonduktor dan baterai utama – masing-masing memainkan peran penting dalam rantai pasokan global,” kata Yoon melalui seorang penerjemah.
“Pemerintah dan bisnis dari kedua negara kita akan bekerja sama untuk sektor sumber daya mineral untuk membangun arsitektur kooperatif … untuk menanggapi guncangan akibat tatanan dunia yang berubah,” tambah Yoon.
China saat ini merupakan pemasok global dominan mineral penting yang digunakan dalam EV. Yoon mengatakan secara strategis penting bagi kedua negara untuk menemukan pemasok alternatif.
Kanada dan Korea Selatan sudah bekerja sama di sektor ini, Trudeau menunjukkan.
Pada bulan Maret, Stellantis, induk dari Jeep dan Chrysler, mengatakan akan membangun pabrik baterai EV dalam usaha patungan dengan LG Energy Solution Korea Selatan di Windsor, di seberang perbatasan dari Detroit.
Dalam sebuah pernyataan bersama, kedua negara mengatakan mereka sepakat untuk memperdalam “kemitraan strategis dalam ketahanan rantai pasokan” dan akan berusaha memposisikan diri sebagai “pemain kompetitif dalam rantai pasokan mineral penting dan baterai serta rantai nilai EV”.
Untuk itu, kedua negara sepakat untuk mengembangkan nota kesepahaman dalam beberapa bulan mendatang untuk “mendukung transisi energi bersih dan keamanan energi, termasuk yang berkaitan dengan mineral penting”.
Sumber : CNA/SL