Jakarta | EGINDO.com – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia turut mendampingi lawatan perdana Presiden Prabowo Subianto ke China. Hal itu dikatakan Ketua Umum Kadin Periode 2024-2029, Anindya Bakrie dalam keterangan tertulisnya, pada Minggu (10/11/2024) kemarin.
Katanya Kadin turut menggali potensi kerjasama dengan China dalam mendukung program Kepala Negara seperti pengadaan 3 juta rumah dan peningkatan nilai ekspor hasil produksi nelayan Indonesia. “Kami melihat potensi-potensi untuk membantu pemerintah Indonesia mendorong program-program yang luar biasa untuk mencapai kesejahteraan rakyat, dan juga (mencapai) target perekonomian yang tumbuh (bertahap) 8%,” ujar Anindya.
Sehubungan dengan program pemerintah pembangunan 3 juta rumah murah setiap tahun, Anindya menjelaskan, dirinya bersama Ketua Dewan Penasihat Kadin Indonesia Hashim S. Djojohadikusumo dan Wakil Menteri Perumahan Rakyat Fahri Hamzah, melakukan kunjungan kerja ke CCTC (China Construction Technology Consulting Co Ltd), sebuah perusahaan konsultasi teknologi konstruksi milik pemerintah China.
Dalam kunjungan tersebut, dirinya melakukan studi banding terkait skema pembiayaan, maupun pengadaan alat produksi. Selain itu, Kadin juga buka peluang kerja sama untuk mempercepat atau akselerasi tiga juta rumah per tahun. Menurutnya dukungan dari dunia usaha perlu lantaran program ini merupakan program pemerintah yang sangat diandalkan dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat atau membuat swasembada papan.
Menurutnya program 3 juta rumah murah per tahun benar-benar suatu terobosan yang luar biasa dan berharap hasilnya bisa mendapatkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Sedangkan pada sektor perikanan, pihaknya menjajaki potensi kerjasama dengan salah satu perusahaan perikanan berteknologi modern di China untuk meningkatkan ekonomi dari sektor perikanan tanah air.
“Kerja sama ini juga untuk menindaklanjuti amanat Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2024 tentang Penghapusan Piutang Macet kepada UMKM bidang pertanian, perkebunan, peternakan, dan kelautan serta UMKM lainnya. Dalam rangka pak Prabowo telah mengampuni sebanyak 6 juta rekening bank dari nelayan dan petani, kami juga melihat apa yang bisa dilakukan oleh nelayan-nelayan Indonesia dalam melakukan ekspor lebih banyak lagi, khususnya ke China,” jelasnya.
Anindya berharap akan ada skema yang tepat sehingga dapat membantu nelayan untuk menggunakan kapal-kapal penangkap ikan berteknologi modern itu. Anindya mencontohkan, dengan menggunakan kapal-kapal tersebut, maka para nelayan bisa membayarnya dengan cara mengekspor produk-produk perikanan seperti ikan, udang, cumi dan juga rumput laut agar bisa memberi kompensasi kepada mitra kerja di China.@
Bs/timEGINDO.com