Bangkok | EGINDO.co – Kabinet Thailand pada hari Rabu (11 Des) menyetujui langkah-langkah dukungan utang, termasuk penangguhan bunga dan pengurangan pembayaran pokok, untuk membantu mengatasi utang rumah tangga, kata Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra.
Langkah-langkah tersebut akan membantu peminjam ritel dan usaha kecil, katanya dalam konferensi pers.
Menteri Keuangan Pichai Chunhavajira mengatakan kepada wartawan bahwa kabinet juga setuju untuk mengizinkan bank membayar kontribusi tahunan yang dikurangi sebesar 0,23 persen dari simpanan mereka ke Dana Pengembangan Lembaga Keuangan (FIDF) selama tiga tahun.
Kontribusi FIDF yang dikurangi akan membantu bank mendukung debitur, kata pejabat.
Bank saat ini harus membayar tingkat kontribusi reguler tahunan sebesar 0,46 persen dari simpanan mereka ke FIDF, lembaga penyelamat bank sentral yang memberikan bantuan keuangan kepada lembaga-lembaga bermasalah.
Bank of Thailand akan mengadakan pengarahan tentang langkah-langkah keringanan utang pada hari Rabu nanti.
Langkah-langkah tersebut akan membantu peminjam dengan utang yang jatuh tempo hingga satu tahun, meliputi pinjaman perumahan hingga 5 juta baht (US$148.060), pinjaman mobil tidak melebihi 800.000 baht, dan pinjaman perusahaan kecil hingga 5 juta, kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.
Pemerintah telah berupaya meringankan beban utang rumah tangga, yang dianggapnya sebagai kendala konsumsi dan pertumbuhan ekonomi.
Thailand memiliki rasio utang rumah tangga terhadap PDB sebesar 89,6 persen pada akhir Juni, dengan total utang rumah tangga sebesar 16,3 triliun baht (US$482 miliar), termasuk yang tertinggi di Asia.
Sumber : CNA/SL