Kabinet Malaysia Bahas Buka Perbatasan Tanpa Karantina

PM Ismail Sabri Yaakob
PM Ismail Sabri Yaakob

Tangkak | EGINDO.co – Kabinet Malaysia belum membahas usulan Dewan Pemulihan Nasional (MPN) untuk membuka kembali perbatasan negara pada 1 Maret, kata Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob, Jumat (11 Februari).

Ismail Sabri menambahkan bahwa kementerian kesehatan Malaysia belum memberikan umpan balik atas proposal tersebut kepada Kabinet untuk dievaluasi.

Pada hari Selasa, ketua MPN Muhyiddin Yassin mengatakan bahwa dewan telah menyetujui pembukaan penuh perbatasan Malaysia mulai 1 Maret tanpa perlu karantina wajib.

“Kita harus menemukan keseimbangan antara ingin melindungi industri pariwisata dan kesehatan masyarakat, sehingga kementerian kesehatan akan melihat secara rinci dan mengusulkan kepada Kabinet pada langkah selanjutnya,” kata Bapak Ismail Sabri yang juga wakil-wakil UMNO. Presiden.

Baca Juga :  Komitmen China Untuk Investasikan US$39 Miliar Di Malaysia

“Sampai hari ini, perbatasan kami masih ditutup … belum ada diskusi untuk dibuka kembali,” katanya kepada wartawan di sebuah acara.

Ismail Sabri mengatakan pemerintah sejauh ini hanya membuka kembali perbatasan Malaysia-Singapura di Johor melalui jalur perjalanan yang divaksinasi.

Dia menambahkan, pemerintah menyadari kesengsaraan yang dihadapi industri pariwisata yang terkena dampak buruk pandemi COVID-19, tetapi tidak ingin masuknya turis asing menyebabkan lonjakan kasus di dalam negeri.

“Saya punya teman (sejak saya menjabat menteri) di kementerian pariwisata … teman yang mengatakan mereka tidak dapat bertahan hidup, pengemudi tur yang bergantung pada pendapatan yang diperoleh dari mengangkut pelancong. Sekarang tidak ada (turis), mereka tidak bisa bertahan.

Baca Juga :  Warga Singapura Dapat Memasuki Malaysia Melalui VTL Darat

“Mungkin kita bisa melihat sekarang bahwa pemerintah masih memberikan bantuan (dalam hal) subsidi upah kepada pekerja tetapi kami tidak membayar banyak, hanya RM600. Ini dimaksudkan untuk membantu tetapi kita tidak tahu berapa lama lagi mereka bisa bertahan.

“Itulah mengapa kami pada akhirnya dapat membuka kembali perbatasan tetapi, untuk melakukan itu, kami harus mendapatkan saran dari kementerian kesehatan. Ya, memang benar kami ingin membuka kembali perbatasan karena kami ingin membantu industri pariwisata, tetapi kami juga ingin melindungi kesehatan orang Malaysia.

“Jika pemudik yang datang ke sini terinfeksi, maka hanya akan mempercepat peningkatan jumlah kasus dan membahayakan kesehatan masyarakat kita,” kata Pak Ismail Sabri.

Baca Juga :  IMF,Bank Dunia Peringatkan Dampak Global Dari Perang Ukraina

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top