Jakarta | EGINDO.co Kebocoran data kembali menimpa Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Setelah beberapa waktu lalu aplikasi e-HAC yang diserang peretas sehingga data data mengalami kebocoran.
Data yang diambil oleh peretas kali ini adalah data pasien. Menurut pengakuan peretas, data itu diambil sampai dengan 28 Desember 2021.
last dump 28 Dec 2021
source: Centralized Server of Ministry of Health of Indonesia
Lantas apa saja data yang diambil oleh peretas ?
Berdasarkan penelusuran redaksi EGINDO, data yang berhasil didapatkan oleh peretas berupa :
*Radiology
in the rad folder there are medical record reports from various major hospitals throughout Indonesia
– X-ray scan with patient’s name, origin hospital, the date the scan was taken various scans taken various other reports
– clinical examination results form
– CT scan
– patient photos
– Covid-19 test results
– complete identity of patients from various hospitals
– referral letter
– etc.
*ECG
– bpjs referral letter
– ecg gluing sheet
– patient transfer form between hospitals
– radiology report
– Swab antigen test results
– Covid 19 isolation approval letter
– laboratory test results
– referral letter
– report echocardiography results
– etc.
*Laboratory
– a medical examination report
– report the results of laboratory tests
– report on the results of the rapid antigen test
– ct scan
– etc
Data yang didapatkan berisi : id_rujukan, anamnesis, celaka, icd10, kriteria_rujukan, diagnosa, kesadaran, gcs, tensi, nadi, suhu, pernapasan, nyeri, kondisi_umum, status, nama, no_kontak, alamat, tempat_lahir, tgl_lahir, jk, no_kartu_jkn, nik, id_rujukan, lab, rad, obat, tindakan, alergi, status, id_rujuk, no_rujukan_bpjs, transportasi, alasan_merujuk, tgl_rujuk, nik_petugas, nama_petugas dan banyak foto hasil diagnosa.
Untuk mendapatkan data ini, calon pembeli harus bersedia untuk merogo kocek yang sangat banyak. Tidak tanggung tanggung, peretas mematok harga sampai $ 10.000 atau sekitar 150 juta rupiah.
NEW PRICE FOR THE WHOLE THINGS IS: $10,000 (negotiate it with a reasonable price)
payment BTC or XMR
Pemerintah bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) tengah menyelidiki apa penyebab kebocoran data tersebut.
AW