Johor Bahru | EGINDO.co – Pemerintah negara bagian Johor berencana meluncurkan paket stimulus ekonomi lain untuk membantu warga mengatasi dampak finansial COVID-19, kata Kepala Menteri Hasni Mohammad, Kamis (27 Mei).
Mr Hasni membuat pengumuman dalam pernyataan media setelah pertemuan virtual dengan perwakilan terpilih negara.
“Pemerintah negara bagian Johor selalu mengedepankan kesejahteraan dan kepentingan masyarakat, terutama pada saat pandemi COVID-19 ini. Berbagai inisiatif dan bantuan telah diberikan kepada kelompok terdampak dan upayanya akan terus diperkuat,” kata Hasni.
“Karena itu, pemerintah negara bagian Johor berencana memberikan paket stimulus ekonomi 3.0. Selain itu, pemerintah negara bagian juga telah mengalokasikan RM10 juta (US $ 2,4 juta) untuk (distribusi) keranjang makanan (kepada yang membutuhkan).”
Ekonomi Johor sangat terpengaruh oleh penutupan perbatasan yang diberlakukan oleh COVID-19 karena banyak bisnis di negara bagian itu sangat bergantung pada pengunjung dari Singapura.
Mr Hasni tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang paket stimulus yang akan diluncurkan.
Namun, itu akan menjadi paket stimulus yang diumumkan oleh pemerintah negara bagian Johor pada tahun 2020, di mana alokasi total RM150 juta digunakan untuk membantu industri dan sektor di negara bagian yang terkena dampak COVID-19.
Dalam pernyataannya, Hasni menambahkan bahwa pemerintah negara bagian ingin mempercepat proses vaksinasi penduduk di negara bagian tersebut.
Sementara itu, dalam memastikan proses vaksinasi dilaksanakan dengan cepat, aman dan efektif, pemerintah negara bagian telah melakukan beberapa pendekatan diantaranya bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Iptek dan Inovasi serta semua pihak terkait untuk mendapatkan vaksin, termasuk upaya untuk mendapatkan vaksin. beli vaksin sendiri seperti beli dari Singapura, ”kata Pak Hasni.
SETIAP MAJELIS NEGARA MENERIMA RM50.000 UNTUK PROGRAM ADVOKASI COVID-19
Usai pertemuan tersebut, Hasni menambahkan bahwa pemerintah negara bagian sepakat untuk menyalurkan alokasi tambahan sebesar RM50.000 kepada setiap anggota dewan negara bagian untuk program advokasi guna membantu menyebarkan informasi akurat terkait upaya pemerintah mengatasi pandemi COVID-19.
“Saya menyerukan kepada semua perwakilan rakyat untuk menggandakan kemampuan dan inisiatif mereka untuk memerangi COVID-19 di daerah pemilihan masing-masing untuk kebaikan rakyat,” kata Hasni.
Hasni mengadakan pertemuan seminggu setelah penguasa Johor, Sultan Ibrahim Iskandar, meminta Anggota Parlemen dan anggota dewan negara bagian yang mewakili daerah pemilihan di Johor untuk bertemu dan membahas cara mengatasi situasi COVID-19.
Sultan Ibrahim mengatakan bahwa perwakilan terpilih ini “perlu memainkan peran” dalam mengekang pandemi dan memberikan bantuan kepada mereka yang terkena dampak.
Ini terlepas dari peraturan darurat yang berlaku yang mencegah sidang parlemen dan dewan legislatif negara bagian diadakan pada saat ini.
Dalam pernyataannya, Hasni berterima kasih kepada semua perwakilan negara yang berpartisipasi dalam diskusi dan menambahkan bahwa pembicaraan kemungkinan akan “berlanjut di masa depan”.
“Dalam diskusi tersebut, seluruh perwakilan masyarakat menyuarakan pandangannya dan memberikan kepercayaan kepada pemerintah negara bagian dalam memimpin berbagai upaya di tingkat negara bagian dalam menanggulangi pandemi COVID-19,” ujar Mr Hasni.
“Diskusi dan komitmen yang ditunjukkan oleh seluruh perwakilan, baik dari Perikatan Nasional maupun Pakatan Harapan, menjadi contoh wacana politik ‘Johor way’, di mana sangat penting untuk mencapai konsensus di berbagai partai politik dalam menghadapi pandemi ini.”
Sumber : CNA/SL