Washington | EGINDO.co – Gedung Putih mengkonfirmasi pada hari Selasa (9 Mei) bahwa Joe Biden akan mengunjungi Papua Nugini pada bulan Mei, sebuah kunjungan pertama yang “bersejarah” bagi seorang presiden AS yang sedang menjabat, sementara Washington bersaing dengan Beijing untuk mendapatkan pengaruh di wilayah tersebut.
Biden juga akan bertemu dengan para pemimpin negara kepulauan Pasifik untuk memperdalam kerja sama dalam berbagai isu “seperti memerangi perubahan iklim, melindungi sumber daya maritim, dan memajukan pertumbuhan ekonomi yang tangguh dan inklusif,” kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
Lawatan ini dilakukan saat Biden melakukan perjalanan dari KTT G7 di Hiroshima, Jepang, menuju KTT Quad Leaders di Sydney, Australia akhir bulan ini.
Pasifik Selatan dipandang sebagai daerah terpencil secara diplomatik setelah Perang Dunia II, tetapi merupakan arena yang semakin penting bagi negara-negara untuk bersaing dalam memperebutkan pengaruh komersial, politik, dan militer – dan dapat menjadi sangat penting dalam setiap kemungkinan pertikaian militer di Taiwan.
Bulan lalu, Menteri Luar Negeri Papua Nugini Justin Tkatchenko mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa Biden akan menghadiri pembicaraan bilateral dengan tuan rumahnya dan “juga akan mengadakan pertemuan dengan para pemimpin 18 negara kepulauan Pasifik”.
Forum Kepulauan Pasifik adalah blok regional yang terdiri dari sebagian besar negara-negara kecil yang tersebar di lautan luas.
Perdana Menteri Australia dan Selandia Baru juga akan hadir.
Bulan lalu, utusan khusus AS Joseph Yun mengatakan bahwa Amerika Serikat sedang “mengejar ketertinggalan” setelah bertahun-tahun mengabaikan pengaruh China yang melonjak di Pasifik Selatan.
“Mari kita hadapi itu, ini adalah persaingan strategis antara Cina dan kami,” katanya kepada Hudson Institute.
“Apakah kita telah mengabaikan Pasifik? Jawabannya adalah ya … Kami sedang mencoba untuk memperbaiki hal itu.”
Tiongkok baru-baru ini menandatangani pakta keamanan rahasia dengan Kepulauan Solomon, sebelah timur Papua Nugini, yang memungkinkan pasukan Tiongkok untuk dikerahkan atau ditempatkan di sana.
Dan sebuah perusahaan China yang didukung pemerintah memenangkan kontrak pada bulan Maret untuk mengembangkan pelabuhan internasional di ibu kota Honiara, sebuah kemenangan besar dalam upaya Beijing untuk mendapatkan cengkeraman strategis di Pasifik Selatan.
Lawatan Biden juga dapat memberikan sentuhan akhir pada Perjanjian Kerja Sama Pertahanan AS-Papua Nugini yang akan memungkinkan lebih banyak pelatihan bersama dan pengembangan infrastruktur keamanan.
Washington sedang berupaya membangun fasilitas angkatan laut bersama di Lombrum di Pulau Manus, Papua Nugini.
Sumber : CNA/SL