Bangkok | EGINDO.co – Thailand menerbangkan jet tempur di dekat perbatasannya dengan Myanmar pada Kamis (30 Juni) dan memerintahkan atase pertahanannya untuk mengeluarkan peringatan kepada pemerintah militer, kata angkatan udara, atas apa yang disebutnya pelanggaran wilayah udara selama operasi tempur.
Dua jet tempur F-16 dikerahkan ketika radar mendeteksi sebuah pesawat di wilayah udara Thailand dekat perbatasan Myanmar Kamis pagi, kata juru bicara angkatan udara Marsekal Prapat Sonjaidee.
“Sebuah pesawat dari sisi yang tidak diketahui melanggar perbatasan di atas distrik Phop Phra di provinsi Tak saat menyerang kelompok etnis bersenjata di sepanjang perbatasan,” kata Prapat dalam sebuah pernyataan.
Seorang juru bicara junta Myanmar tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.
Militer Myanmar telah meningkatkan operasi terhadap tentara etnis minoritas sejak kudeta tahun lalu dan menghadapi perlawanan di berbagai bidang, dari musuh lama hingga kelompok milita yang baru dibentuk yang bersekutu dengan pemerintah yang digulingkan.
Aktivis dan kelompok bantuan mengutuk penggunaan artileri dan serangan udara oleh junta di wilayah sipil. Badan kemanusiaan PBB pekan ini memperkirakan hampir 760.000 orang telah mengungsi akibat konflik di seluruh Myanmar sejak kudeta.
Seorang saksi di Thailand mengatakan kepada Reuters sebuah jet tempur terlihat di dua desa sekitar 5 km dari perbatasan, memicu kepanikan di antara penduduk, dengan satu sekolah mengirim siswanya ke tempat perlindungan bom.
Angkatan udara Thailand mengatakan salah satu atasenya di Yangon telah diinstruksikan untuk memperingatkan badan-badan terkait di Myanmar dan meminta mereka untuk mencegah pelanggaran di masa depan.
Pihak berwenang Thailand mengatakan hampir 300 orang telah melarikan diri dari intensifikasi operasi militer di negara bagian Karen Myanmar dalam beberapa hari terakhir.
Sumber : CNA/SL