Manila | EGINDO.co – Dua jet tempur Tiongkok terpantau “mengorbit” sebuah pesawat Filipina yang berpartisipasi dalam patroli dengan Australia di Laut Cina Selatan tetapi tidak menyebabkan insiden yang tidak diinginkan, kata Manila pada Minggu (26 November).
Militer Filipina dan Australia melakukan latihan laut dan udara pada hari kedua di zona ekonomi eksklusif negara Asia Tenggara tersebut, beberapa hari setelah Manila mengadakan patroli dengan AS ketika negara-negara Pasifik dengan waspada memandang Tiongkok yang semakin agresif.
Tiongkok mengklaim hampir seluruh Laut Cina Selatan, yang merupakan jalur perdagangan kapal tahunan senilai lebih dari US$3 triliun, termasuk sebagian yang diklaim oleh Filipina, Vietnam, Indonesia, Malaysia, dan Brunei. Pengadilan Arbitrase Tetap pada tahun 2016 mengatakan klaim Tiongkok tidak memiliki dasar hukum.
Filipina meningkatkan upaya untuk melawan apa yang digambarkannya sebagai “aktivitas agresif” Tiongkok di Laut Cina Selatan, yang juga menjadi titik nyala ketegangan Tiongkok dan AS terkait operasi angkatan laut.
Tiongkok menuduh Filipina mengerahkan “pasukan asing” untuk berpatroli di Laut Cina Selatan dan menimbulkan masalah.
“Hal ini dikonfirmasi berdasarkan laporan yang diterima bahwa dua jet tempur Tiongkok terpantau mengorbit A-29B Super Tucano Filipina di sekitar Hubo Reef di Laut Filipina Barat,” kata Xerxes Trinidad, kepala kantor urusan masyarakat militer Filipina.
Laut Filipina Barat adalah istilah Manila untuk perairan di Laut Cina Selatan yang termasuk dalam zona ekonomi eksklusifnya.
Pesawat Tiongkok melanjutkan rute penerbangannya tanpa insiden lebih lanjut, kata Trinidad.
Panglima militer Filipina Romeo Brawner mengatakan negaranya mempunyai hak untuk melakukan patroli bersama dengan sekutunya guna mendorong “tatanan internasional berbasis aturan.”
Turut serta dalam latihan gabungan ini adalah dua kapal angkatan laut Filipina dan lima pesawat pengintai Filipina, serta kapal fregat Australia Toowoomba dan pesawat pengintai maritim P8-A.
Sumber : CNA/SL