Doha | EGINDO.co – Jerman telah berkomitmen untuk “mempercepat” pembangunan dua terminal gas alam cair sebagai bagian dari kesepakatan jangka panjang baru dengan Qatar untuk mengurangi ketergantungan pada gas Rusia, kata negara Teluk itu pada Minggu (20 Maret).
Menteri Urusan Ekonomi Robert Habeck mengamankan kesepakatan itu selama pembicaraan di Doha dengan emir dan menteri energinya yang telah mendesak negara-negara Eropa untuk mencapai kesepakatan jangka panjang guna menjamin pasokan mereka.
Negara-negara Eropa telah dipaksa untuk beralih ke Qatar dalam beberapa bulan terakhir karena mereka mencari alternatif LNG untuk gas Rusia setelah invasi Moskow ke Ukraina.
Qatar bersikeras pada kontrak panjang karena biaya investasi yang besar dalam produksi gas. Sudah menjadi salah satu dari tiga pengekspor LNG teratas dunia, Qatar berencana untuk meningkatkan produksi sebesar 50 persen pada tahun 2027.
Kementerian energi Qatar mengatakan bahwa beberapa tahun pembicaraan dengan Jerman tidak pernah menghasilkan “perjanjian definitif karena kurangnya kejelasan tentang peran jangka panjang gas dalam bauran energi Jerman dan infrastruktur impor LNG yang diperlukan”.
Ia menambahkan bahwa dalam pertemuan antara Habeck dan Menteri Energi Saad Sherida Al-Kaabi, “pihak Jerman menegaskan bahwa pemerintah Jerman telah mengambil tindakan cepat dan konkret untuk mempercepat pengembangan dua terminal penerima LNG di Jerman sebagai prioritas. untuk mengizinkan impor LNG jangka panjang ke Jerman dan skema tersebut mendapat dukungan penuh dari pemerintah Jerman”.
Kedua belah pihak “setuju bahwa entitas komersial masing-masing akan terlibat kembali dan melanjutkan diskusi tentang pasokan LNG jangka panjang dari Qatar ke Jerman”.
Di Berlin, seorang juru bicara Jerman mengkonfirmasi kemitraan jangka panjang telah dicapai dan bahwa perusahaan akan “masuk ke dalam negosiasi kontrak konkret”, kata juru bicara itu.
Habeck juga mengadakan pembicaraan di Doha dengan emir Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani sebelum menuju ke Uni Emirat Arab di mana ia diperkirakan akan mengadakan pembicaraan tentang pasokan minyak.
Menjelang perjalanannya, Habeck mengatakan kepada radio Deutschlandfunk bahwa Jerman memiliki keprihatinan besar atas pengamanan pasokan untuk musim dingin mendatang.
“Jika kami tidak mendapatkan lebih banyak gas pada musim dingin mendatang dan jika pengiriman dari Rusia akan dihentikan, maka kami tidak akan memiliki cukup gas untuk memanaskan semua rumah kami dan membuat semua industri kami tetap berjalan,” dia memperingatkan.
Berlin telah mendapat kritik atas penentangannya terhadap embargo langsung yang dikenakan pada pasokan energi Rusia sebagai cara untuk mencekik pendapatan asing Moskow.
Jerman percaya boikot dapat menyebabkan kerusakan ekonomi yang besar serta kenaikan besar dalam harga energi.
Sumber : CNA/SL