Jepang Telah Habiskan US$36 Miliar Untuk Intervensi Menurut Data BoJ

Ilustrasi Yen - Jepang
Ilustrasi Yen - Jepang

Tokyo | EGINDO.co – Para pejabat Jepang mungkin telah menghabiskan sekitar 5,5 triliun yen (US$35,06 miliar) untuk mendukung mata uangnya pada hari Senin, data Bank of Japan menunjukkan pada hari Selasa (30 April), setelah mencapai posisi terendah baru dalam 34 tahun

Proyeksi bank sentral terhadap kondisi pasar uang pada hari Rabu menunjukkan penerimaan dana bersih sebesar 7,56 triliun yen, dibandingkan dengan penerimaan dana bersih sebesar 2,05-2,30 miliar yen yang diperkirakan oleh pialang pasar uang, tidak termasuk intervensi.

Penyelesaian perdagangan mata uang membutuhkan waktu dua hari, jadi jika ada intervensi skala besar, hal ini diperkirakan akan terjadi di pasar uang pada hari Rabu.

Baca Juga :  Vietnam Jatuhkan Hukuman Penjara Bagi Pedagang Cula Badak

Data menunjukkan intervensi yang dilakukan pada hari Senin hampir mendekati rekor pengeluaran sebesar 5,62 triliun yen pada 21 Oktober 2022.

Yen merosot tajam menjadi 160,245 per dolar pada hari Senin, level terendah dalam lebih dari tiga dekade, kemudian tiba-tiba berbalik arah dan rebound hampir enam yen, memicu spekulasi bahwa pemerintah Jepang telah melakukan intervensi untuk menopang mata uang mereka.

Para pejabat Jepang menahan diri untuk mengatakan apakah mereka melakukan intervensi.

Pasangan mata uang ini terakhir berpindah tangan pada 156,89. Yen telah terdepresiasi lebih dari 10 persen terhadap dolar sepanjang tahun ini.

Investor memperkirakan imbal hasil obligasi Jepang akan tetap rendah untuk jangka waktu yang lama. Sebaliknya, suku bunga AS masih relatif tinggi dan memberikan keleluasaan yang cukup bagi penurunan yen.

Baca Juga :  Kesepakatan Trilateral AS, Jepang, Filipina Mengubah Dinamika Di LCS

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top