Jepang Mulai Pelepasan Air Fukushima Yang Ketiga

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima

Tokyo | EGINDO.co – Jepang pada Kamis (2 November) mulai melepaskan gelombang ketiga air limbah yang telah diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang terkena dampak bencana, sebuah proses yang membuat Tiongkok dan Rusia melarang makanan laut masuk ke negara tersebut sebagai tanggapannya.

Tokyo Electric Power (TEPCO) mengatakan pihaknya mulai melepaskan 7.800 ton air yang digunakan untuk mendinginkan reaktor yang mengalami kehancuran setelah tsunami mematikan tahun 2011.

“(Pembebasan) ini diperkirakan selesai dalam waktu sekitar 17 hari,” kata juru bicara TEPCO kepada AFP.

Sejak akhir Agustus, perusahaan tersebut secara bertahap mulai membuang air limbah senilai 540 kolam renang Olimpiade yang disimpan di kampus pembangkit listrik Fukushima Daiichi.

Baca Juga :  Jepang Peringatkan Krisis Taiwan, Risiko Persaingan AS-China

Fasilitas tersebut kehabisan ruang untuk membangun lebih banyak tangki air, dan TEPCO perlu membersihkan area tersebut untuk melakukan tugas yang jauh lebih berbahaya yaitu menghilangkan bahan bakar radioaktif dan puing-puing dari tiga reaktor yang rusak.

Jepang berpendapat bahwa air yang dikeluarkan tidak berbahaya dan sangat encer dengan air laut. Itu juga dirilis secara bertahap selama beberapa dekade.

Badan Energi Atom Internasional dan banyak negara maju berpihak pada Jepang.

Namun Tiongkok, yang kemudian bergabung dengan Rusia, mengkritik pelepasan tersebut dan melarang semua impor makanan laut Jepang, dengan mengatakan bahwa Jepang mencemari lingkungan.

Para ahli dari IAEA dan lembaga lainnya, termasuk dari Tiongkok, telah melakukan survei terhadap dampak lingkungan dari pelepasan tersebut, termasuk dengan mengambil sampel air dan ikan.

Baca Juga :  Alphonzus Widjaja Kembali Jadi Ketum APPBI Hingga 2025

Larangan Tiongkok ini khususnya merugikan para nelayan kerang di wilayah utara Hokkaido, sekitar 500 km sebelah utara pabrik Fukushima, yang bergantung pada pabrik Tiongkok untuk mengupas kerang tersebut.

TEPCO dan perusahaan-perusahaan Jepang lainnya dibanjiri dengan panggilan telepon dari Tiongkok setelah rilis awal, namun kini jumlahnya dapat diabaikan, kata juru bicara TEPCO.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top