Tokyo | EGINDO.co – Jepang meminta China untuk melakukan pendekatan ilmiah terhadap pelepasan air radioaktif dari PLTN Fukushima dalam pertemuan antara Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi dan diplomat tinggi China Wang Yi, Jumat (14/7).
China telah mengkritik rencana Jepang untuk melepaskan lebih dari satu juta ton air dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Dai-ichi yang rusak mulai musim panas ini.
Hayashi dan Wang bertemu di sela-sela pertemuan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Indonesia, menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kementerian luar negeri Jepang.
Hayashi mengatakan bahwa Jepang siap untuk berkomunikasi dengan Cina mengenai pembuangan air dari perspektif ilmiah, menurut pernyataan tersebut.
Pemerintah Jepang mengatakan bahwa air tersebut telah disaring untuk menghilangkan sebagian besar unsur radioaktif kecuali tritium, sebuah isotop hidrogen yang sulit dipisahkan dari air. Air yang telah diolah akan diencerkan hingga di bawah tingkat tritium yang disetujui secara internasional sebelum dilepaskan ke Pasifik.
Hayashi juga membela rencana tersebut pada pertemuan ASEAN pada hari Kamis dan mengklaim bahwa Cina membuat “klaim yang tidak berakar pada bukti ilmiah”, menurut kementerian luar negeri Jepang.
Hubungan antara kedua negara juga menjadi tegang karena China menegaskan ambisi maritimnya di wilayah tersebut, yang disinggung oleh Hayashi dalam pertemuannya dengan Wang.
Hayashi “menyampaikan keprihatinan yang kuat atas meningkatnya aktivitas militer Tiongkok yang dilakukan di sekitar Jepang” serta kerja sama militer Tiongkok dengan Rusia, demikian menurut pernyataan itu.
Sumber ; CNA/SL