Tokyo | EGINDO.co – Hampir 200.000 orang di Jepang bagian barat didesak untuk mengungsi pada Sabtu (2 November) karena pihak berwenang memperingatkan akan terjadinya tanah longsor dan banjir sementara sisa-sisa badai tropis masih menyelimuti negara itu.
Badan Meteorologi Jepang mengatakan “udara hangat dan lembap … menyebabkan hujan lebat disertai badai petir di Jepang bagian barat” sebagian disebabkan oleh Topan Kong-rey, yang diturunkan statusnya menjadi sistem tekanan rendah ekstratropis dari topan.
Kota Matsuyama “mengeluarkan peringatan tingkat atas, mendesak 189.552 penduduk di 10 distriknya untuk mengungsi dan segera mengamankan keselamatan”, kata seorang pejabat kota kepada AFP.
Meskipun evakuasi tidak wajib, peringatan tingkat tertinggi Jepang biasanya dikeluarkan ketika kemungkinan besar beberapa jenis bencana telah terjadi.
Peramal cuaca memperingatkan bahwa tanah longsor dan banjir dapat melanda Jepang bagian barat pada Sabtu dan Jepang bagian timur pada Minggu.
Akibat hujan, kereta peluru Shinkansen sempat dihentikan sementara antara Tokyo dan wilayah selatan Fukuoka pada pagi hari sebelum melanjutkan perjalanan dengan jadwal yang tertunda.
Topan Kong-rey menghantam Taiwan pada hari Kamis sebagai salah satu badai terbesar yang melanda pulau itu dalam beberapa dekade. Badai itu menewaskan sedikitnya dua orang dan memutus aliran listrik ke puluhan ribu rumah tangga.
Menurut Badan Pemadam Kebakaran Nasional, badai itu menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai 690 orang, yang menambahkan kematian seorang pekerja migran ke dalam jumlah korban pada hari Sabtu.
Badai itu memutus aliran listrik ke 957.061 rumah tangga, 27.781 di antaranya masih gelap hingga hari Sabtu.
Para ilmuwan mengatakan perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia meningkatkan risiko yang ditimbulkan oleh hujan lebat karena atmosfer yang lebih hangat menahan lebih banyak air.
Sumber : CNA/SL