Jepang Maksimalkan Dampak Menahan Penurunan Yen

Ilustrasi Yen - Jepang
Ilustrasi Yen - Jepang

Tokyo | EGINDO.co – Otoritas moneter Jepang membuat keputusan pada menit-menit terakhir untuk memajukan pertemuan darurat mengenai pelemahan yen pada hari Rabu, yang awalnya dijadwalkan pada hari Kamis, untuk memaksimalkan dampak menahan penurunan tajam yen, sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters.

Pertemuan tersebut, yang terdiri dari para eksekutif dari Kementerian Keuangan (MOF), Bank of Japan dan Badan Jasa Keuangan, biasanya diadakan pada saat terjadi gejolak pasar, sebagian sebagai bentuk peringatan pihak berwenang terhadap pergerakan mata uang yang tajam dan tidak diinginkan.

Karena pertemuan tersebut dianggap sebagai tanda Tokyo bergerak selangkah lebih dekat untuk melakukan intervensi di pasar mata uang, para pedagang sedang mencari tanda-tanda pertemuan tersebut dapat diadakan lagi karena yen merosot ke posisi terendah dalam tiga dekade terhadap dolar.

Baca Juga :  Filipina, AS, Jepang Latihan Gabungan Maritim Pertama Kali

Kementerian Keuangan tetap bungkam mengenai waktu pertemuan karena telah mengkalibrasi momen yang tepat. Pengumuman tersebut disampaikan kurang dari satu jam sebelum pertemuan dimulai pada Rabu malam.

Pertemuan tersebut, yang semula direncanakan diadakan pada hari Kamis, dimajukan ke hari Rabu untuk memaksimalkan dampak psikologis terhadap pasar, kata sumber tersebut, yang tidak mau disebutkan namanya karena sensitifnya masalah tersebut.

“Berhasil,” kata sumber itu mengenai keputusan untuk memajukan waktu pertemuan. “Jika kita menunggu hingga Kamis, hal ini bisa menyebabkan yen anjlok.”

Waktunya terbukti penting karena yen mempercepat laju penurunannya hingga mencapai level terendah dalam 34 tahun di 151,97 terhadap dolar pada Rabu sore. Angka tersebut lebih lemah dari level 151,94 saat Jepang terakhir kali masuk ke pasar untuk menopang mata uang pada bulan Oktober 2022 dan saat pasar mengharapkan tanda-tanda tindakan dari pihak berwenang.

Baca Juga :  Para Pemimpin ASEAN Prihatin Dengan Kekerasan Di Myanmar

Tak lama setelah berita pertemuan tersebut, yen rebound ke sekitar 151,00, dan berada dalam kisaran yang ketat sejak saat itu. Dolar berada di 151,30 yen pada hari Jumat.

“Pembicaraan tiga pihak terjadi pada waktu yang tepat karena jika tidak, yen bisa merosot tajam,” kata Yoshimasa Maruyama, kepala ekonom pasar SMBC Nikko Securities.

Kementerian Keuangan belum bisa dihubungi untuk memberikan komentar.

Sumber tersebut membantah laporan Reuters, yang diterbitkan beberapa jam sebelum pertemuan tersebut, dengan mengutip seorang pejabat senior Jepang yang mengatakan bahwa tidak perlu mengadakan pertemuan tiga pihak. Dia mengatakan pertemuan tersebut merupakan tempat yang penting untuk memberi sinyal tekad pihak berwenang untuk mengatasi pergerakan mata uang yang berlebihan.

Baca Juga :  Nilai Merit Terbaik, Erick: Transformasi BUMN Berjalan Baik

Pertemuan tiga pihak ini pertama kali diadakan pada tahun 2016, awalnya bertujuan untuk memberi sinyal kekhawatiran pihak berwenang atas kenaikan yen yang berlebihan yang merugikan perekonomian Jepang yang bergantung pada ekspor.

Namun tren penurunan yen sejak tahun 2022 telah membuat pusing otoritas Tokyo karena menggelembungkan biaya impor bahan mentah dan bahan bakar.

Tak lama setelah pertemuan tiga pihak yang diadakan pada bulan September 2022, Jepang melakukan intervensi pembelian yen untuk pertama kalinya dalam 24 tahun. Jepang tidak ikut serta dalam pasar mata uang sejak terakhir kali melakukan intervensi pada Oktober 2022.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top