Tokyo | EGINDO.co – Jepang dan Jerman sepakat pada hari Sabtu untuk berkoordinasi secara erat dalam mengatasi kegelisahan keuangan yang berasal dari masalah di antara bank-bank Barat sambil terus memantau pasar dan ekonomi global, seorang pejabat kementerian keuangan Jepang mengatakan kepada Reuters.
Kesepakatan itu muncul dalam pertemuan selama 45 menit antara Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki dan Menteri Keuangan Jerman Christian Lindner, yang berkunjung ke Tokyo untuk melakukan konsultasi bilateral.
Saham-saham perbankan secara global telah terpukul sejak Silicon Valley Bank runtuh dan Credit Suisse dipaksa untuk mengambil dana bank sentral sebesar $54 miliar, sehingga menimbulkan pertanyaan mengenai kelemahan-kelemahan lain dalam sistem keuangan.
Para menteri tersebut bertemu ketika Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida memulai konsultasi pemerintah pertama mereka yang melibatkan beberapa anggota kabinet dari kedua negara, untuk mendiskusikan cara-cara mengamankan keamanan ekonomi.
“Penghindaran risiko telah terlihat di pasar keuangan. Kami akan mengamati perkembangan dengan hati-hati dan berkoordinasi dengan bank sentral dan otoritas luar negeri,” kata Suzuki kepada Lindner, menurut pejabat Jepang tersebut. “Sistem keuangan Jepang tetap stabil secara keseluruhan.”
Kedua belah pihak sepakat akan perlunya memantau perkembangan finansial secara seksama dan berkoordinasi sesuai kebutuhan, ujar pejabat tersebut, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Jepang tahun ini menggantikan Jerman sebagai ketua Kelompok Tujuh kekuatan industri, sebuah kelompok yang juga mencakup Inggris, Kanada, Prancis, Italia, dan Amerika Serikat.
Suzuki dan Lindner sepakat untuk memprioritaskan sanksi terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina dan dukungan untuk Kyiv, sambil berusaha untuk mencapai kesepakatan tentang perpajakan digital global dan mengimplementasikannya, dan terus menyelesaikan utang negara berkembang sejalan dengan kerangka kerja Kelompok 20, kata pejabat itu.
Mereka sepakat mengenai perlunya memperkuat rantai pasokan sebagai elemen keamanan ekonomi.
Sumber : CNA/SL