Jepang Bawa China Ke WTO Atas Larangan Impor Makanan Laut

Pelepasan Air Limbah Radioaktif Fukushima
Pelepasan Air Limbah Radioaktif Fukushima

Tokyo | EGINDO.co – Jepang pada Selasa (29 Agustus) mengancam akan membawa Tiongkok ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) untuk mengupayakan pembatalan larangan Beijing terhadap semua impor makanan laut setelah pelepasan air radioaktif yang telah diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi yang terkena dampak.

Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi mengatakan kepada wartawan bahwa Jepang akan mengambil “tindakan yang diperlukan (terhadap larangan produk akuatik Tiongkok) berdasarkan berbagai cara termasuk kerangka WTO”.

Mengajukan pengaduan ke WTO mungkin menjadi pilihan jika protes ke Tiongkok melalui jalur diplomatik tidak efektif, kata Menteri Keamanan Ekonomi Sanae Takaichi secara terpisah.

Komentar tersebut muncul ketika bisnis dan fasilitas umum di Jepang terus menerima panggilan pelecehan dari nomor telepon dengan kode negara Tiongkok +86, dengan banyak penelepon yang melaporkan keluhan tentang pelepasan air di Fukushima.

Badan Kebijakan Nasional Jepang telah menerima 225 laporan panggilan pelecehan hingga saat ini, Jiji News melaporkan, dan pemerintah mengatakan pihaknya sedang mencari bantuan dari perusahaan telekomunikasi untuk memblokir panggilan tersebut.

Semakin banyak pengguna telepon rumah yang meminta untuk memblokir nomor asing, kata juru bicara NTT Communications, unit Telegraf dan Telepon Nippon. NTT dan perusahaan telepon lainnya termasuk KDDI dan SoftBank Corp sedang mendiskusikan langkah-langkah yang diambil menyusul permintaan pemerintah.

“Sangat disesalkan dan mengkhawatirkan mengenai banyaknya panggilan pelecehan yang kemungkinan besar datang dari Tiongkok,” kata Menteri Perdagangan Yasutoshi Nishimura dalam konferensi pers. Dia mengatakan bahwa menurut masyarakat Fukushima, beberapa panggilan bahkan ke rumah sakit, .

“Kehidupan manusia dipertaruhkan sekarang. Tolong segera hentikan panggilan telepon tersebut,” kata Nishimura.

Menteri mengatakan pemerintah sedang mengumpulkan informasi mengenai laporan gerakan boikot produk Jepang di Tiongkok dan akan bekerja sama dengan para pemimpin bisnis untuk mengatasi situasi tersebut.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top