Jelang Tahun Baru, Rupiah Diproyeksikan Menguat

Lembaran uang rupiah dan uang dolar AS ditunjukkan oleh pegawai di sebuah gerai penukaran valas.
Lembaran uang rupiah dan uang dolar AS ditunjukkan oleh pegawai di sebuah gerai penukaran valas.

Jakarta|EGINDO.co Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan melanjutkan penguatannya hari ini. Setelah dalam penutupan perdagangan kemarin, rupiah melesat di posisi Rp15.430, menguat 54 poin atau 0,35 persen.

Analis Pasar Uang Ibrahim Assuaibi dalam analisisnya menyebutkan fluktuasi nilai tukar rupiah, namun diperkirakan ditutup menguat hari ini. menurutnya rupiah akan bergerak direntang  Rp15.400- Rp15.470 per dolar AS.

Ibrahim mengatakan, pasar tetap optimis tehadap ekspektasi penurunan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat The Fed. Meskipun The Fed hanya memberikan sinyal tipis mengenai rencana penurunan suku bunga tersebut.

“The Fed mengisyaratkan pihaknya telah selesai menaikkan suku bunga dan akan mempertimbangkan penurunan pada tahun 2024. Pasar sekarang memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga antara tiga hingga lima kali pada tahun 2024,” kata Analis Pasar Uang Ibrahim Assuaibi pada Rabu (27/12/2023).

Baca Juga :  Analis Pasar Prediksi Rupiah Masih Berpeluang Menguat

Hal tersebut sejalan dengan perkiraan tim analis Phillip Sekuritas Indonesia Research. Dalam analisisnya yang dirilis pagi ini, disebutkan ekspektasi investor yang semakin besar The Fed akan mulai memangkas suku bunga acuan  paling cepat bulan Maret 2024.

Optimisme pasar juga ditopang oleh pergerakan imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor 10 tahun yang turun. Terakhir penurunannya hampir 10 basis poin (bps) menjadi 3.79%.

“Para investor mempertimbangkan arah kebijakan moneter di tahun 2024 . Serta dampaknya terhadap ekonomi AS dan pasar finansial ke depan,” demikian rilis tim analis Phillip Sekuritas Indonesia Research.

Tim analis Phillip juga mencatat perkembangan harga komoditas yang dapat mempengaruhi pasar uang maupun pasar modal. Harga emas misalnya, mencapai level tertingginya dalam tiga minggu sebagai antisipasi penurunan suku bunga di AS tahun depan.

Baca Juga :  BSD Jadi Smart City, Sinar Mas Land Gandeng Perusahaan UEA

Sementara itu harga minyak mentah jatuh hampir 2 persen. Pelaku pasar  memantau perkembangan di Laut Merah, kapal-kapal niaga kembali berlayar meski masih terjadi penyerangan  oleh kelompok milisi Houthi di Yaman

Untuk indeks saham hari ini diproyeksikan tidak akan banyak terjadi perubahan hingga menjelang tahun baru. Dalam penutupan perdagangan sore kemarin IHSG naik 8,39 poin atau 0,12 persen di level 7.245, 91.

Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, hari ini IHSG berpotensi bergerak sidewys (stagnan).  Pergerakan IHSG di kisaran level 7.200-7.280.

“Pergerakan IHSG mendekati akhir tahun cenderung sideways. Level support IHSG di 7.180-7.200 dan level resist IHSG berada di 7.270-7.280,” kata Fanny.

Sumber: rri.co.id/Sn

Bagikan :
Scroll to Top