Tokyo | EGINDO.co – Japan Airlines (JAL) secara terbuka meminta maaf pada hari Rabu (10 September) setelah seorang pilot mabuk menyebabkan penundaan tiga penerbangan, yang memicu teguran kedua dari Kementerian Perhubungan dalam waktu kurang dari setahun.
Presiden JAL, Mitsuko Tottori, mengadakan konferensi pers untuk meminta maaf atas insiden 28 Agustus, di mana seorang pilot minum terlalu banyak di Hawaii dan tidak dapat mengoperasikan penerbangannya ke Nagoya, Jepang, keesokan harinya.
Insiden tersebut menyebabkan penundaan tiga pesawat JAL, termasuk satu pesawat hingga 18 jam.
Secara terpisah pada hari Rabu, Kementerian Perhubungan memanggil kepala keselamatan JAL, Yukio Nakagawa, yang membungkuk dalam-dalam di hadapan para wartawan saat menerima peringatan tertulis baru dari seorang pejabat senior.
Pada bulan Desember, JAL melarang semua penggunaan alkohol di antara awak pesawat selama menginap kerja, setelah dua pilot minum terlalu banyak sebelum penerbangan mereka dari Melbourne ke Narita.
Hal itu menyebabkan penundaan selama tiga jam karena mereka mencoba berbohong tentang konsumsi alkohol mereka, dan maskapai pun diberi peringatan.
Pada konferensi pers hari Rabu, Tottori mengatakan perusahaannya akan semakin memperketat pengawasan terhadap konsumsi alkohol dan kesehatan stafnya.
“Kami menanggapi situasi ini dengan sangat serius, karena hal ini terjadi meskipun langkah-langkah telah diterapkan Desember lalu,” ujarnya.
Menteri Perhubungan Hiromasa Nakano telah menyuarakan kekesalannya terhadap maskapai tersebut.
“Fakta bahwa insiden semacam ini telah terjadi berulang kali adalah … karena (perusahaan telah gagal) mengedukasi setiap karyawan secara menyeluruh tentang masalah keselamatan,” ujarnya pada hari Jumat.
“Sangat disesalkan,” tambahnya.
Pada tahun 2018, seorang pilot JAL ditangkap di Inggris sesaat sebelum penerbangan karena kadar alkohol dalam darahnya hampir 10 kali lipat melebihi batas legal.
Sumber : CNA/SL