Jakarta|EGINDO.co Mantan Kepala Bagian Operasional Polri, Ajun Komisaris Besar Polisi (Purn.) Budiyanto, S.H., S.Sos., M.H., menjelaskan tentang bahaya aquaplaning yang dapat terjadi saat kondisi jalan basah atau terdapat genangan air. Fenomena ini terjadi ketika terbentuk lapisan air antara ban kendaraan dan permukaan aspal, sehingga daya cengkeram ban melemah.
“Dalam kondisi tersebut, kendaraan sulit dikendalikan. Hal ini dapat mengakibatkan kecelakaan seperti tabrakan dengan objek di sekitar, baik kendaraan lain maupun benda lainnya, yang berpotensi menimbulkan kerugian material dan korban jiwa,” ujarnya.
Risiko dan Penyebab Aquaplaning
Risiko aquaplaning meningkat signifikan apabila kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi, terutama jika kondisi ban sudah tidak layak pakai atau gundul. Selain itu, kepanikan pengemudi sering kali memperburuk situasi, terutama ketika terjadi pengereman mendadak.
Menurut Budiyanto, dalam situasi aquaplaning, pengemudi harus tetap tenang dan tidak panik. “Jangan langsung menginjak rem secara mendadak. Lepaskan pedal gas, pegang kemudi dengan kuat, dan biarkan kendaraan melambat secara alami. Setelah kondisi membaik, lakukan pengereman secara perlahan hingga kendaraan berhenti dengan sempurna,” jelasnya.
Langkah Pencegahan
Untuk mengurangi risiko aquaplaning, Budiyanto mengimbau para pengemudi agar senantiasa waspada, terutama saat berkendara dalam kondisi hujan atau melintasi jalan yang tergenang air. Berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan:
1. Periksa Kondisi Ban Secara Berkala
Pastikan ban memiliki alur yang baik untuk membuang air dan tidak dalam kondisi gundul.
2. Kurangi Kecepatan
Sesuaikan kecepatan kendaraan dengan kondisi jalan agar lebih mudah dikendalikan.
3. Konsentrasi Penuh
Hindari penggunaan perangkat yang dapat mengganggu konsentrasi saat berkendara.
Kunci Keselamatan
Budiyanto menegaskan pentingnya penguasaan teknik berkendara dalam situasi aquaplaning. “Tetaplah tenang, lepas pedal gas, pegang kemudi dengan kuat, dan hindari pengereman mendadak. Dengan menjaga ketenangan dan konsentrasi, risiko kecelakaan dapat diminimalkan,” ungkapnya.
Dalam banyak kasus, kepanikan menjadi penyebab utama kecelakaan akibat aquaplaning. Oleh karena itu, pemahaman dan kesiapan pengemudi dalam menghadapi kondisi ini sangat diperlukan untuk memastikan keselamatan di jalan raya. (Sadarudin)