Jadi Ikon Tapteng, Jembatan Hamzah Al-Fansuri Barus

Jembatan Hamzah Al Fansuri di Kampung Mudik Barus
Jembatan Hamzah Al Fansuri di Kampung Mudik Barus

Medan | EGINDO.co – Satu ikon di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) Provinsi Sumatera Utara adalah jembatan Hamzah Al-Fansuri Barus. Jembatan Hamzah Al-Fansuri yang berada di Kecamatan Barus Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.

Menjadi ikon Tapteng karena semakin dikenal masyarakat luas. Jembatan yang diresmikan Bupati Tapanuli Tengah, Bakhtiar Ahmad Sibarani itu pada Desember 2019 lalu ternyata disenangi masyarakat dengan desain dan hiasan lampu yang warna-warni dan gemerlap.

Sejak diresmikan, banyak warga datang ke sana untuk melihat kemegahan jembatan berbiaya Rp52 miliar itu, berfotoria.

Kehadiran jembatan yang dijuluki jembatan viral itu sangat dirasakan masyarakat Barus manfaatnya karena menghubungkan beberapa desa, seperti Desa Kampung Mudik, Bungo Tanjung, Kinali, Ladang Tengah dan Ujung Batu dan terus ke lokasi wisata Pantai Sitiris-tiris di Kecamatan Andam Dewi.

Jembatan itu panjangnya 100 meter dan lebar 10 meter dilengkapi fasilitas lampu hias membuat masyarakat Tapteng dan juga luar Tapteng ingin mengunjunginya pada malam hari untuk berswafoto.

Pembangunan jembatan yang diprakarsai oleh Bupati Tapanuli Tengah, Bakhtiar Ahmad Sibarani sangat dinantikan masyarakat karena sejak dahulu tidak ada jembatan yang memadai untuk menghubungkan desa-desa yang dipisahkan sungai (Aek) Sirahar di desa Kampung Mudik Barus itu.

Dulunya warga kesulitan dengan jembatan seadanya seperti jembatan gantung yang rawan dilalui, terutama pada malam hari dan ketika arus atau air sungai atau air aek Sirahar membesar. Terkadang bila arus atau air aek Sirahar tidak besar warga berani menyeberanginya karena jembatan yang permanen belum ada.

Sedangkan jembatan yang permanen menghubungkan desa-desa yang dipisahkan Aek Sirahar sangat jauh yakni di Husor atau harus berkeliling untuk menuju kota Barus. Menariknya, jembatan yang viral itu diberi nama jembatan Hamzah Al Fansuri, seorang sastrawan sufi mendunia yang pernah ada di kota tua Barus pada abad ke-16 sebagai penanda kota tua Barus terkenal kepenjuru dunia kala itu.@

Bs/TimEGINDO.co

Scroll to Top