Israel Sepakat Dengan Qatar Berikan Obat kepada Sandera Gaza

Pemberian Obat-obatan kepada Sandera
Pemberian Obat-obatan kepada Sandera

Tel Aviv | EGINDO.co – Israel merundingkan kesepakatan dengan Qatar untuk menyalurkan obat-obatan kepada para sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza, kata kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Jumat (12 Januari).

Kesepakatan itu “akan memungkinkan masuknya obat-obatan bagi para sandera yang ditahan oleh organisasi teroris Hamas di Gaza” yang akan terjadi “dalam beberapa hari mendatang”, kata kantor itu dalam sebuah pernyataan.

Sebuah sumber yang dekat dengan Hamas mengonfirmasi kepada AFP bahwa perundingan mengenai bantuan untuk para sandera telah dilakukan, namun tidak mengonfirmasi tahap perundingan tersebut.

Sekitar 250 sandera ditangkap oleh militan Palestina dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Israel selatan pada 7 Oktober, menurut data Israel.

Baca Juga :  Jokowi Tegaskan Komcad Hanya Untuk Kepentingan Pertahanan

Israel mengatakan 132 orang masih ditahan, meskipun 25 di antaranya diyakini telah terbunuh.

Seorang diplomat yang mendapat penjelasan mengenai perundingan di Qatar mengatakan kunjungan keluarga sandera awal bulan ini telah membantu “mempercepat” proses untuk mendapatkan pasokan penting bagi para sandera.

“Baik (Hamas dan Israel) telah menunjukkan kesediaan untuk mengizinkan pengiriman obat tersebut,” kata diplomat itu.

“Logistik pengiriman sedang dibahas saat ini.”

Diplomat itu mengatakan mediator sedang berupaya untuk menyelesaikan kesepakatan tersebut.

“Diskusi sedang berlangsung dengan kedua belah pihak dan dengan LSM internasional…. untuk memungkinkan pengiriman obat-obatan kepada sandera Israel dan warga sipil Palestina di Gaza sesegera mungkin,” kata diplomat itu.

Baca Juga :  UEFA Tunda Semua Pertandingan Di Israel

Keluarga para sandera telah membentuk kelompok kampanye terkenal, Forum Sandera dan Keluarga Hilang, untuk mendorong pemerintah Israel meningkatkan upaya pembebasan mereka.

Pada hari Selasa, mereka merilis sebuah laporan yang mengatakan para tawanan berada dalam kondisi kesehatan yang buruk, beberapa menderita penyakit kompleks, yang lain menderita luka-luka.

“Semua sandera berada dalam bahaya besar dan tidak punya waktu untuk disia-siakan,” kata mereka dalam laporannya.

Sebagai tanggapan, juru bicara pemerintah Eylon Levy mengatakan “waktunya hampir habis” untuk para tawanan.

Serangan pada 7 Oktober oleh militan Hamas terhadap komunitas Israel dan sebuah festival musik mengakibatkan kematian sekitar 1.140 orang, sebagian besar warga sipil, menurut hitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.

Baca Juga :  Mensos Risma Marahi Pelaku TPPO Di Pandeglang

Israel telah membombardir Gaza melalui darat, laut dan udara sejak saat itu dalam sebuah serangan gencar yang telah menewaskan sedikitnya 23.708 orang, kebanyakan wanita dan anak-anak, menurut angka terbaru dari Kementerian Kesehatan Gaza.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top