Bahgdad | EGINDO.co – Irak telah mendekati pemerintah Iran dan AS dalam upaya untuk mencegah agar tidak terperangkap dalam eskalasi regional, kata para pejabat Sabtu (14 Juni), saat sekutu Washington, Israel, dan Iran, saling serang.
Pemerintah di Baghdad merupakan sekutu dekat Teheran, tetapi juga mitra strategis musuh bebuyutan Iran, Amerika Serikat, yang memiliki sekitar 2.500 tentara di Irak sebagai bagian dari koalisi anti-jihadis.
Pemerintah dalam sebuah pernyataan Sabtu malam mengatakan bahwa mereka “menegaskan kembali penolakan tegas dan tanpa syarat atas pelanggaran wilayah udara Irak atau penggunaannya dalam serangan militer yang dilakukan oleh entitas Zionis terhadap Republik Islam Iran”.
Mereka meminta Amerika Serikat untuk “menegakkan tanggung jawabnya … untuk mencegah pesawat milik entitas Zionis sekali lagi melanggar wilayah udara Irak untuk melakukan serangan semacam itu”.
Seorang pejabat senior keamanan Irak mengatakan kepada AFP bahwa Baghdad juga telah meminta Teheran untuk tidak menyerang target AS di wilayahnya.
“Permintaan itu telah disampaikan. Mereka menjanjikan hal-hal positif kepada kami,” kata pejabat itu, yang meminta identitasnya dirahasiakan untuk membahas masalah-masalah sensitif.
Seorang pejabat pemerintah Irak, yang juga meminta identitasnya dirahasiakan, mengatakan Baghdad telah mengajukan permintaan resmi kepada Washington untuk membantu menjaga integritas wilayah udaranya, dengan mengutip peran Amerika Serikat sebagai pemimpin koalisi internasional melawan kelompok ISIS.
Baghdad pada hari Jumat mengajukan keluhan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa atas penggunaan wilayah udaranya oleh Israel untuk menyerang Iran.
Sebelum eskalasi saat ini, yang dimulai pada hari Jumat dini hari dengan serangkaian serangan Israel terhadap situs militer dan nuklir di Iran, Teheran telah mengancam akan menyerang pangkalan militer yang menampung pasukan AS di wilayah tersebut jika terjadi konflik jika perundingan nuklir dengan Washington gagal.
Sepanjang perang Gaza, yang dimulai pada bulan Oktober 2023 dan telah mengadu domba Israel dengan kelompok militan Palestina yang didukung Iran, Hamas, faksi-faksi bersenjata yang berpihak pada Teheran telah meluncurkan puluhan serangan roket dan pesawat tak berawak yang menargetkan pasukan AS di Irak dan negara tetangga Suriah.
Sebelum gelombang serangan Israel terhadap Iran dimulai, Amerika Serikat pada hari Rabu mengumumkan akan mengurangi staf di kedutaannya di Baghdad, dengan alasan keamanan.
Beberapa kelompok pro-Iran di Irak pada hari Jumat menyerukan penarikan pasukan AS dari negara itu dengan segera, sementara Kataeb Hezbollah yang berkuasa memperingatkan akan “perang tambahan di wilayah tersebut”.
Sumber : CNA/SL