Investor Jepang Jual Aset Luar Negeri Untuk Minggu Ketiga Berturut

Ilustrasi Bursa Saham
Ilustrasi Bursa Saham

Tokyo | EGINDO.co – Investor Jepang menjual aset luar negeri selama tiga minggu berturut-turut hingga 26 Oktober, memanfaatkan penurunan tajam yen di tengah ketidakpastian pemilu AS dan berkurangnya ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve yang besar.

Menurut data Kementerian Keuangan, investor Jepang menjual saham asing dan obligasi jangka panjang masing-masing senilai 397,6 miliar yen dan 889,6 miliar yen ($5,81 miliar), sehingga membukukan penjualan bersih mingguan ketiga berturut-turut di kedua segmen tersebut. Namun, mereka menambahkan obligasi jangka pendek senilai 116,5 miliar yen.

Meskipun yen menguat pada kuartal September, yang mendorong investor Jepang untuk mengakuisisi aset asing, yen telah kehilangan sekitar 6,4 persen terhadap dolar bulan ini, sehingga menciptakan peluang untuk mengambil untung bagi para pelaku pasar Jepang.

Baca Juga :  Aurora Self-Driving Pertimbangkan Jual Ke Apple, Microsoft

Yen mencapai titik terendah dalam tiga bulan minggu ini setelah koalisi yang berkuasa kehilangan mayoritas parlementernya, dan berada di jalur penurunan bulanan tertajam ketujuh yang pernah ada dan yang terbesar sejak November 2016.

Pada kuartal terakhir, investor Jepang membeli sekitar 2,02 triliun yen dalam bentuk saham dan 5,11 triliun yen dalam bentuk obligasi jangka panjang. Namun, mereka telah menjual sekitar 667 miliar yen dalam bentuk ekuitas dan 1,19 triliun yen dalam bentuk surat utang jangka panjang sejauh bulan ini.

Secara paralel, pembelian bersih asing atas saham Jepang turun ke titik terendah dalam lima minggu sebesar 8 miliar yen minggu lalu, karena investor bersikap hati-hati karena pemilihan umum di Jepang.

Baca Juga :  Hujan Deras Ancam Bandara Changi Singapura Banjir Bandang

Sementara itu, investor asing membeli obligasi jangka panjang Jepang senilai 277,9 miliar yen, mencatat pembelian bersih mingguan keempat mereka dalam lima minggu. Namun, mereka menjual instrumen jangka pendek senilai 682,6 miliar yen.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top