Jakarta | EGINDO.com – Investasi sektor industri makanan & minuman memiliki potensi yang sangat besar. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyampaikan bahwa industri makanan dan minuman (mamin) Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza membeberkan bahwa realisasi investasi di sektor industri mamin mencapai Rp 22,63 triliun pada periode kuartal-I 2025. Capaian ini menandai minat investor terhadap industri mamin dalam negeri.
Katanya dari total nilai investasi tersebut, Rp 9,03 triliun berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA), sedangkan sisanya sebesar Rp 13,60 triliun dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). “Pada triwulan satu tahun 2025, ekspor industri makanan dan minuman berhasil menarik investasi sebesar Rp 22,63 triliun, dengan nilai PMA sebesar Rp 9,03 triliun dan investasi PMDN sebesar Rp 13,60 triliun, ini termasuk investasi Pepsico Indonesia Rp 3,3 triliun,” kata Faisol pada peresmian pabrik pertama Pepsico Indonesia di Cikarang.
Dijelaskannya bahwa pada kuartal-I 2025 industri mamin berkontribusi sebesar 41,15% terhadap PBP (Produk Domestik Bruto) non-migas. Serta, berkontribusi sebesar 7,20% PDB secara nasional dan ternyata industri mamin juga telah banyak menyerap tenaga kerja, dimana tahun 2024, sektor industri Mamin telah menyerap sebanyak 6,27 juta tenaga kerja.
Sedangkan tingkat konsumsi makanan ringan di Indonesia cukup tinggi dan didominasi oleh usia milenial dan gen Z. Sepanjang tahun 2023, pasar makanan ringan di Indonesia bernilai US$ 3,7 miliar dan Faisol memperkirakan akan terus meningkat. Pada tahun 2023 pasar mamin bernilai US$ 3,87 miliar.@
Bs/timEGINDO.com