Washington | EGINDO.co – Seorang insinyur Angkatan Laut AS mengaku di pengadilan federal pada Senin (14 Februari) bahwa ia mencoba menjual rahasia tentang kapal selam nuklir kepada kekuatan asing, kata Departemen Kehakiman.
Jonathan Toebbe, 43, mengaku bersalah di depan hakim federal, lebih dari empat bulan setelah ditangkap bersama istrinya Diana Toebbe.
Sebagai imbalan atas pengakuan bersalahnya, dia diperkirakan akan dijatuhi hukuman antara 12 setengah hingga 17 setengah tahun penjara.
Istrinya, seorang guru, sejauh ini mempertahankan ketidakbersalahannya dan meminta pembebasan untuk merawat dua anak remaja mereka. Tapi kesepakatan pembelaan suaminya juga memberatkannya.
“Diana Toebbe secara sadar dan sukarela bergabung dengan konspirasi untuk mengomunikasikan Data Terbatas kepada orang lain dengan maksud untuk mengamankan keuntungan bagi negara asing dan melakukan beberapa tindakan terang-terangan untuk melanjutkan konspirasi, termasuk bertindak sebagai pengintai saat Tuan Toebbe melakukan tiga pukulan mati. ,” kata dokumen itu.
Namun dokumen pengadilan tidak mengatakan ke negara mana pasangan itu mencoba menjual informasi mereka.
Dokumen tersebut menyiratkan bahwa itu adalah sekutu AS yang bahasa utamanya bukan bahasa Inggris.
Kapal selam nuklir AS berada di pusat krisis diplomatik yang memanas September lalu, ketika Australia membatalkan megadeal dengan Prancis untuk mengumumkan kemitraan strategis dengan Amerika Serikat dan Inggris.
Departemen Kehakiman mengatakan dalam pernyataannya bahwa Toebbe telah bekerja sejak 2012 pada desain reaktor untuk kapal selam kelas Virginia, kapal selam serang generasi terbaru di armada AS.
Pada April 2020, dia telah mengirim paket ke negara asing dengan set dokumen awal dan instruksi untuk menjalin kontak melalui alamat pengirim di Pittsburgh, Pennsylvania. Paket itu berisi “contoh Data Terbatas dan instruksi untuk menjalin hubungan rahasia untuk membeli Data Terbatas tambahan,” kata Departemen Kehakiman.
“Toebbe mulai berkorespondensi melalui email terenkripsi dengan seseorang yang dia yakini sebagai perwakilan pemerintah asing. Orang itu benar-benar agen FBI yang menyamar,” kata Departemen Kehakiman.
Selama beberapa bulan, Toebbe menerima peningkatan pembayaran dalam mata uang kripto sebesar puluhan ribu dolar, dan menyembunyikan kartu SD yang berisi rahasia curian di dalam sandwich selai kacang, dalam paket permen karet, dan dalam pembungkus Band-Aid.
Menurut dokumen pengadilan, negara tempat Toebbe percaya bahwa dia menjual rahasia itu bekerja sama dengan FBI, sampai-sampai memasang bendera di kedutaan besarnya di Washington untuk mendapatkan kepercayaan Toebbe.
Sumber : CNA/SL