Jakarta|EGINDO.co Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan bahwa penerimaan dari kepabeanan dan cukai hingga Mei 2024 mencapai Rp109,1 triliun. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 7,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, terutama dipengaruhi oleh berkurangnya penerimaan dari bea masuk dan cukai hasil tembakau.
Secara detail, penerimaan bea masuk mencapai Rp20,3 triliun, mengalami penurunan tipis sebesar 0,5% dari tahun sebelumnya karena adanya penurunan tarif bea masuk efektif dan impor yang stagnan. Di sisi lain, penerimaan dari cukai mencapai Rp81,2 triliun, turun sebesar 12,6% karena adanya perubahan dalam pola produksi tembakau, dengan golongan I mengalami penurunan sementara golongan II dan III mengalami kenaikan.
Adapun penerimaan dari bea keluar mengalami lonjakan signifikan mencapai Rp7,7 triliun atau naik sebesar 49,6% dari tahun sebelumnya. Kenaikan ini terutama disumbang oleh penerimaan bea keluar dari tembaga yang melonjak 1.135,5%. Namun, penerimaan dari produk sawit mengalami penurunan yang signifikan sebesar 67,6% karena turunnya harga CPO dan volume ekspor yang berkurang.
Meskipun terdapat perubahan dalam penerimaan kepabeanan dan cukai, kebijakan cukai tetap berfokus untuk mengendalikan konsumsi rokok meskipun menghadapi pergeseran dalam pola produksi.
Sumber: Bisnis.com/Sn