London | EGINDO.co – Inggris mengumumkan sanksi baru Myanmar pada Kamis (2 September), dengan mengatakan pihaknya menargetkan rekan bisnis utama junta militer karena menyediakan senjata dan dukungan keuangan menyusul kudeta awal tahun ini.
Kementerian luar negeri Inggris mengatakan akan memberlakukan pembekuan aset pada konglomerat Htoo Group of Companies dan pendirinya Tay Za, menambahkan bahwa taipan itu terlibat dalam kesepakatan senjata atas nama junta militer.
Ia juga mengatakan Htoo menyumbangkan dana untuk operasi pembersihan Rohingya pada tahun 2017.
Inggris sebelumnya telah memberlakukan sanksi terhadap individu dan entitas di Myanmar setelah kudeta Februari.
“Junta militer tidak menunjukkan tanda-tanda menghentikan serangan brutalnya terhadap rakyat Myanmar,” kata menteri luar negeri Dominic Raab dalam sebuah pernyataan.
“Bersama dengan mitra kami, Inggris akan terus membatasi akses junta ke keuangan dan pasokan senjata yang digunakan untuk membunuh orang tak berdosa, termasuk anak-anak, dan menargetkan mereka yang mendukung tindakan junta.”
Sumber : CNA/SL