Inggris Desak Semua Anggota G7 Larang Impor Minyak Rusia

Menlu Inggris Liz Truss bersama Menlu AS Antony Blinken
Menlu Inggris Liz Truss bersama Menlu AS Antony Blinken

Washington | EGINDO.co – Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss pada Rabu (9 Maret) meminta seluruh G7 untuk melarang impor minyak Rusia, dengan mengatakan ekonomi terkemuka dunia harus “melangkah lebih jauh dan lebih cepat” dalam menghukum Moskow karena menyerang Ukraina.

Berdiri di samping Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Truss juga memuji persatuan transatlantik melawan agresi Rusia, dengan mengatakan kekuatan aliansi telah “mengejutkan” Presiden Vladimir Putin dan bahwa lebih banyak yang harus dilakukan untuk memastikan invasinya gagal.

“Kami harus menggandakan sanksi kami. Itu termasuk … G7 yang mengakhiri penggunaan minyak dan gas Rusia” dan menerapkan larangan penuh terhadap bank-bank Rusia menggunakan sistem pesan bank SWIFT, kata Truss dalam konferensi pers bersama dengan Blinken di Departemen Luar Negeri di Washington.

Baca Juga :  Pemimpin G7 Gelar Pembicaraan Serangan Bom Rusia Di Ukraina

“Sekarang bukan waktunya untuk menyerah. Putin harus gagal,” tambahnya.

Amerika Serikat pada hari Selasa memimpin serangan Barat pada jalur kehidupan ekonomi Rusia dengan melarang impor minyak dan gas, sebuah langkah yang segera diikuti oleh Kanada dan janji dari London untuk mengakhiri impor dalam tahun ini.

Namun, anggota G7 lainnya Prancis, Jerman, Italia dan Jepang belum membuat langkah seperti itu, dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz memperingatkan Senin bahwa larangan luas terhadap minyak Rusia dapat membahayakan keamanan energi Eropa.

Tapi Truss bersikeras aliansi Barat melawan pemimpin otokratis Rusia, ekonomi dan oligarki terkait tetap bekerja.

“Kami telah mengejutkan Putin dengan persatuan kami dan kerasnya sanksi kami,” katanya.

Baca Juga :  Utusan China Kunjungi Timur Tengah Untuk Pembicaraan Damai

Blinken bergabung dengan Truss dalam menyoroti kerja sama anti-Moskow yang komprehensif, dengan mengatakan: “secara ekonomi, langkah-langkah yang kami ambil telah menghapus kemajuan 30 tahun mengintegrasikan Rusia ke dunia.”

Dia mengecam kegagalan Rusia untuk memastikan perjalanan yang aman bagi warga sipil keluar dari kota-kota Ukraina yang terkepung, dan mengecam proposal Kremlin untuk membuat koridor evakuasi yang mengarah dari Ukraina ke Rusia dan tetangganya serta sekutunya Belarusia sebagai “tidak masuk akal”.

“Sangat menyinggung untuk menyarankan bahwa orang Ukraina harus mencari perlindungan dari pemerintah yang telah menunjukkan pengabaian terhadap kehidupan mereka,” kata Blinken.
Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top