Info Terbaru, Bagaimana 11 Saham Grup Sinarmas

sinarmas
Sinar Mas Land

Jakarta | EGINDO.co – Informasi terbaru tentang kondisi sebelas emiten saham Grup Sinarmas di lantai bursa saham Indonesia. Informasi yang dihimpun EGINDO.co kemarin Grup Sinarmas melalui enam pilar bisnis utama yakni enam sektor itu adalah pulp dan kertas, agribisnis dan pangan, layanan keuangan, pengembang dan realestat, telekomunikasi, energi dan infrastruktur.

Kini Sinarmas grup juga memasuki ranah bisnis digital ventures dengan melakukan sejumlah aksi korporasi melalui beberapa anak perusahaannya pada tahun 2021 ini. Berdasarkan cacatan EGINDO.co induk usaha PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dan PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) yakni Sinarmas Land Ltd yang masuk dalam Grup SinarmasLand pada 24 Februari 2021 resmi mengakuisisi tiga perusahaan propertinya. Tiga perusahaan tersebut yakni PT Bhumindo Repenas Jayautama (BRJ), PT Cibubur Permai Lestari (CPL) dan PT Gunung Indah Permai Lestari (GIPL).

Baca Juga :  Prospek Cerah, Saham Emiten Kertas Grup Sinarmas Tahun 2022

Informasi dari Direktur Sinarmas Land Robin Ng CHeng Jiet yang dikutip media menyebutkan akuisisi ketiga perusahaan itu total nilai akuisisi sebesar Rp 347,77 miliar dan Sinarmas Land Ltd saat ini tercatat di Bursa Saham Singapura (SGX).

Sementara itu hasil laporan keuangan kuartal I 2021 yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (23/6/2021) yang dikutip EGINDO.co menyebutkan laba bersih SMMA mengalami merosot 21,01% bila dibandingkan dengan tahunan lalu (year on year/yoy) menjadi Rp 283,25 miliar, dari Rp 358,61 miliar pada periode yang sama tahun 2020.

Hal yang hamper sama dua saham perusahaan pulp & kertas Grup Sinarmas yakni INKP dan TKIM sahamnya INKP turun sebesar  10,63% dan saham TKIM turun 12,00%  dalam waktu sepekan. Namun, sampai dengan periode kuartal I tahun 2021 ini, INKP tercatat membukukan laba bersih sebesar US$ 139,27 juta yang setara Rp 1,94 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.000. Sedangkan Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, pada 3 bulan pertama 2021 ini membukukan laba bersih senilai US$ 74,99 juta atau sekitar Rp 1,04 triliun.

Baca Juga :  Efek Konflik Pada Harga Energi, Industri Pertahanan Vietnam

Sementara itu pada 21 Juni 2021 lalu, emiten telekomunikasi Grup, PT Smartfren Tbk (FREN) lewat anak usahanya PT Smart Telecom (Smartel) melakukan penyertaan modal saham kepada perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi, PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo) senilai Rp 360 miliar. Artinya, saat ini Smartfren memiliki kepemilikan sebesar 20,5% saham Moratelindo. Berdasarkan pengumuman yang disampaikan Moratelindo, FREN membeli sebanyak 151.771 saham Seri C perseroan.@

Bs/fd/TimEGINDO.co

 

Bagikan :
Scroll to Top