Jakarta|EGINDO.co Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi DKI Jakarta, Mei Ling, mengumumkan hasil realisasi pertumbuhan ekonomi Jakarta dalam sebuah konferensi pers daring. Mei Ling menyampaikan bahwa inflasi Jakarta pada Mei 2024 mencatatkan angka 2,08 persen secara tahunan, mengalami penurunan sebesar 0,03 poin dibanding bulan sebelumnya. Secara bulanan, terjadi deflasi sebesar -0,10 persen atau -0,79 persen dalam skala year to date.
“Dalam kondisi umumnya, ekonomi dan fiskal DKI Jakarta menunjukkan kestabilan dan ketangguhan. Penurunan inflasi disertai dengan penurunan harga pangan,” ujar Mei Ling pada konferensi pers yang digelar pada Jumat, 28 Juni 2024.
Menurut Mei Ling, kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau memiliki dampak signifikan terhadap inflasi Jakarta. “Kelompok ini menyumbang inflasi tertinggi dalam penghitungan tahunan dan deflasi tertinggi pada bulan Mei 2024,” tambahnya.
Dalam komoditas tersebut, beras tercatat mengalami deflasi bulanan sebesar 4,05 persen, yang merupakan deflasi terdalam dalam empat tahun terakhir. Mei Ling menjelaskan bahwa hal ini terjadi seiring dengan panen raya di sentra produksi seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur yang memasok beras ke Jakarta.
Namun demikian, meskipun mengalami deflasi bulanan, beras masih mencatatkan inflasi tahunan sebesar 13,72 persen. Ini menjadikan beras sebagai komoditas dengan inflasi tertinggi pada posisi saat ini.
“Perlambatan harga makanan, minuman, dan tembakau, terutama pada harga beras, memberikan dampak positif bagi konsumen dalam menghadapi kenaikan harga kebutuhan pokok lainnya,” tutur Mei Ling.
Sumber: rri.co.id/Sn