Jakarta | EGINDO.co – Industri Pulp dan Kertas menghadapi tren bisnis berkelanjutan. Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (Dirjen KPAII) Kementerian Perindustrian, Eko S.A. Cahyanto menyatakan isu green energy yang saat ini menjadi topik hangat dalam wacana pembangunan industri yang berkelanjutan, yaitu keberlanjutan dan transisi energi.
Terkait hal tersebut Ketua Umum Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) Liana Bratasida mengatakan, strategi untuk mencapai keberlanjutan, industri hijau dan transformasi digital telah menjadi keharusan bagi pelaku industri khususnya Pulp dan Paper sekarang ini.
Hal tersebut menurutnya strategi tersebut jika tidak dilakukan, industri akan semakin tertinggal yang berimbas tidak ada lagi konsumen yang mau membeli produk perusahaan yang tidak mempertimbangkan aspek keberlanjutan.
Menurut Liana, untuk jangka pendek, aspek keberlanjutan dan transformasi digital memang terlihat menjadi beban biaya bagi industri. Namun dalam jangka panjang, kebijakan ini mampu mendatangkan keuntungan, jadi pebisnis harus melihat secara jangka panjang.
Dicontohkannya, sustainability sudah dijalankan industri pulp dan paper saat ini dimana penghematan energi, air dan mendaur ulang sampah seperti sludge dari IPAL dipakai sebagai bahan bakar, jadi tidak dibuang sehingga mengoptimalisasi dan menghemat bahan yang ada.
Dari sisi industri katanya, berinovasi menghadirkan produk-produk berkualitas dengan tetap mengedepankan praktik bisnis yang berkelanjutan, seperti Asia Pulp & Paper (APP) Sinarmas berupaya untuk selalu mengedepankan proses transformasi teknologi dan digital dalam seluruh aspek operasional dan proses bisnisnya dari hulu ke hilir.
Sementara itu Direktur APP Sinarmas, Suhendra Wiriadinata penggunaan teknologi digital, APP Sinarmas dapat mempercepat waktu produksi, meningkatkan efisiensi pada berbagai area operasional, serta memperbaiki kualitas produk dengan menggunakan kemampuan analisa real-time data yang memberikan manfaat deteksi dan penyelesaian masalah yang lebih cepat.
Menurut Suhendra, tantangan kedepan dituntut untuk bekerja lebih efisien, efektif dan produktivitas tinggi. Proyek transformasi digital bertujuan menyelaraskan proses bisnis, sumber daya manusia (SDM), dan teknologi digital.
Efisiensi, percepatan proses, dan reliable data dan informasi sehingga data menjadi lebih cepat dan akurat sehingga proses lainnya seperti pengambilan keputusan, layanan dan lainnya menjadi lebih cepat.
Dipastikannya, proses tranformasi digital yang dilakukan APP Sinarmas terus berlangsung karena proses digitalisasi adalah proses yang terus berkelanjutan maka terus melaksanakan proses digitalisasi transformasi yang membuat lebih kompetitif, efisien, lebih cepat dalam berbagai proses lebih akurat.@
App/timEGINDO.co