Jakarta|EGINDO.co Sektor manufaktur Indonesia mencatat pertumbuhan yang menggembirakan menjelang tahun 2026. Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur pada November 2025 tercatat naik ke angka 53,3, menandakan aktivitas industri masih berada dalam fase ekspansi yang solid. Kenaikan ini menjadi indikator penting bahwa permintaan domestik mulai membaik dan optimisme pelaku usaha meningkat.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa ekspansi PMI mencerminkan kepercayaan pelaku industri terhadap kondisi pasar dalam negeri. “PMI ekspansif menunjukkan pengusaha optimistis karena permintaan domestik meningkat dan persepsi risiko ke depan sudah terlihat,” ujar Airlangga saat ditemui di sela-sela Rapimnas 2025, Senin, 1 Desember 2025. Menurutnya, hal ini menjadi sinyal positif bagi pertumbuhan industri pada 2026, seiring stabilnya permintaan dan tercermininya risiko ekonomi di pasar.
Selain PMI, indikator konsumsi masyarakat juga menunjukkan tren positif. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada November 2025 tercatat 121,2, menunjukkan keyakinan masyarakat untuk berbelanja tetap tinggi. Penjualan sepeda motor mengalami kenaikan 8,4 persen, sementara penjualan mobil listrik melonjak 18,27 persen, menandai pergeseran signifikan menuju kendaraan ramah lingkungan dan keberlanjutan energi.
Airlangga menekankan, prospek ekonomi 2026 lebih condong ke upside risk, artinya pertumbuhan berpotensi lebih tinggi dari perkiraan. Hal ini didorong oleh ekspansi manufaktur, meningkatnya daya beli masyarakat, serta transformasi konsumsi ke produk-produk ramah lingkungan. Pemerintah melihat momentum ini sebagai peluang untuk memperkuat industri domestik, meningkatkan investasi, dan memperluas pasar dalam negeri.
Kondisi ini juga menunjukkan sinyal positif bagi sektor terkait, termasuk logistik, otomotif, dan energi terbarukan. Seiring meningkatnya permintaan, pengusaha diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi dan inovasi, sementara pemerintah siap memberikan dukungan regulasi dan insentif untuk memperkuat ekosistem industri nasional.
Dengan berbagai indikator yang menunjukkan tren positif, Senin, 1 Desember 2025, menandai titik optimisme baru bagi ekonomi Indonesia, sekaligus menjadi pijakan strategis bagi pembangunan industri yang lebih berkelanjutan pada 2026. (Sn)