Jakarta | EGINDO.com – Industri kertas nasional sedang menghadapi tekanan berat, impor kertas murah rugikan produsen dalam negeri. Pasalnya membanjirnya produk impor dari China, Korea Selatan, dan Jepang.
Menurut Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI), produk-produk kertas dengan harga jauh lebih murah tersebut mulai menggerus pasar dalam negeri, terutama menyasar produsen skala kecil hingga menengah yang memiliki daya saing lebih terbatas.
Ketua Umum Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI), Liana Bratasida, menyatakan bahwa fenomena ini telah menyebabkan penurunan profitabilitas bagi pelaku industri lokal. Produsen kecil dan menengah kesulitan bersaing dalam hal harga.
Dikatakannya andai dibiarkan, dapat berujung pada pengurangan produksi bahkan penghentian operasional. Menurutnya dalam jangka panjang, situasi tersebut bisa menurunkan minat investasi baru, memperlambat inovasi, dan meningkatkan risiko kehilangan lapangan kerja. Daya saing industri secara keseluruhan terancam. Ketergantungan pada produk asing akan meningkat.
Untuk itu APKI secara aktif mendorong pemerintah untuk memberi perlindungan yang seimbang bagi industri kertas nasional. Caranya dengan mendorong pengaturan pembatasan impor dan praktik dumping atau harga jual yang terlalu rendah.
Liana mengatakan pihaknya mengusulkan pengaturan impor bahan baku secara selektif agar tidak mengganggu kapasitas produksi dalam negeri. Selain itu, safeguard sementara perlu dipertimbangkan jika terjadi lonjakan impor atau penurunan harga yang ekstrem.
Disamping itu APKI juga melakukan perlindungan internal dimana APKI berupaya mendorong pelaku industri untuk melakukan transformasi dari dalam. Peningkatan efisiensi operasional, penggunaan teknologi modern, serta pengurangan biaya produksi dinilai sebagai langkah strategis untuk memperkuat daya saing.
Terus melakukan inovasi dan riset untuk memperkuat produk yang bernilai tambah lebih tinggi dan sesuai dengan tren global. Menggali potensi yang dimiliki yakni produk kemasan ramah lingkungan, seiring meningkatnya kesadaran terhadap isu keberlanjutan dan penguatan rantai pasok dan kemitraan strategis.@
Bs/timEGINDO.com