Jakarta | EGINDO.co – Indonesia sedang berdiskusi dengan Australia tentang kemungkinan pencalonan bersama menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034 bersama Malaysia dan Singapura, kata presiden federasi sepak bola negara itu (PSSI) pada Rabu (11 Oktober).
Badan sepak bola dunia FIFA mengundang asosiasi anggota dari Asia dan Oseania untuk mengajukan penawaran hak atas edisi 2034 pekan lalu. FIFA telah menetapkan batas waktu hingga 31 Oktober bagi pihak lain yang berkepentingan untuk mengumumkan niat mereka.
Ketika dimintai komentar mengenai kemungkinan penawaran bersama, Football Australia merujuk pada pernyataan Reuters pekan lalu yang mengatakan pihaknya sedang “menjajaki kemungkinan penawaran untuk Piala Dunia Antarklub FIFA 2029 dan/atau Piala Dunia FIFA 2034”.
“Kami sedang mendiskusikan (penawaran) dengan Australia,” kata Presiden PSSI Erick Thohir seperti dikutip Sydney Morning Herald.
“Saat saya mengunjungi Malaysia dan Singapura, kedua negara menyatakan minatnya untuk bergabung dengan Indonesia dan Australia.”
Namun, presiden Asosiasi Sepak Bola Malaysia, Hamidin Amin, pada hari Rabu membantahnya, lapor New Straits Times.
“Kami (Malaysia) belum pernah melakukan pembicaraan soal tuan rumah Piala Dunia 2034 dengan siapa pun.
“Dan kami juga tidak punya niat untuk mengajukan tawaran menjadi tuan rumah Piala Dunia dalam waktu dekat,” ujarnya.
Arab Saudi juga telah mengumumkan niatnya untuk mengajukan penawaran untuk hak menjadi tuan rumah dan Hamidin mengatakan bahwa asosiasi tersebut mendukung tawaran negara tersebut untuk menjadi tuan rumah edisi tahun 2034, demikian yang dilaporkan New Straits Times.
“Kami mendukung upaya Arab Saudi dengan mayoritas negara AFC,” lapor New Straits Times.
PSSI belum menanggapi permintaan komentar Reuters.
FIFA mengumumkan bahwa Spanyol, Maroko dan Portugal akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030, dengan Uruguay, Paraguay dan Argentina menjadi tuan rumah pertandingan pembuka.
“Maroko, Portugal, dan Spanyol sebagai tuan rumah turnamen, serta Uruguay, Argentina, dan Paraguay sebagai tuan rumah perayaan seratus tahun tersebut, akan lolos otomatis dari kuota alokasi slot konfederasi masing-masing,” demikian bunyi pernyataan FIFA.
Dengan Qatar menjadi tuan rumah edisi 2022, Akmal Marhali dari pengawas Indonesia Save Our Soccer mengatakan kepada Herald bahwa mungkin terlalu dini bagi Piala Dunia untuk kembali digelar di Timur Tengah.
“Kami cukup kuat,” katanya. “Saya pikir FIFA akan melihat kawasan Timur Tengah menjadi tuan rumah bersama Qatar tahun lalu. Jepang dan Korea juga menjadi tuan rumah. Saya yakin FIFA akan mencoba negara lain.
“Potensi menang kalau kita gabung dengan Australia, Malaysia, dan Singapura juga lebih besar.”
CNA telah menghubungi Asosiasi Sepak Bola Singapura untuk memberikan komentar.
Piala Dunia 2026 yang diikuti 48 tim akan diselenggarakan di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Sumber : CNA/SL