Indonesia – Kanada Lanjut Komitmen Penyelesaian Perundingan

Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag RI Djatmiko Bris Witjaksono (kiri) dan Associate Assistant Deputy Minister Global Affairs Canada Aaron Fowler (kanan) pada Perundingan Putaran ke-7 ICA–CEPA
Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag RI Djatmiko Bris Witjaksono (kiri) dan Associate Assistant Deputy Minister Global Affairs Canada Aaron Fowler (kanan) pada Perundingan Putaran ke-7 ICA–CEPA

Semarang | EGINDO.co – Indonesia dan Kanada memulai Perundingan Putaran Ketujuh Indonesia– Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA–CEPA) di Semarang, Jawa Tengah, pada Senin (4/3/2024). Perundingan akan berlangsung hingga 8 Maret 2024.

Dalam siaran pers Kemendag yang dilansir EGINDO.co pada Rabu (6/3/2024) menyebutkan Pembukaan perundingan dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan RI Djatmiko Bris Witjaksono selaku Ketua Tim Perunding Indonesia. Sementara itu, Associate Assistant Deputy Minister Global Affairs Canada Aaron Fowler selaku Ketua Tim Perunding Kanada.

“Indonesia dan Kanada sepakat untuk mengutamakan negosiasi yang efektif dan berkualitas pada putaran ini. Kedua negara juga berkomitmen untuk membahas menyeluruh setiap isu dengan menghargai gagasan masing-masing demi mencapai kesepakatan bersama yang telah ditentukan,” kata Djatmiko.

Baca Juga :  Pakistan Akan Beli 1,2 Juta Dosis Vaksin Covid-19

Djatmiko menambahkan, Perundingan ICA–CEPA merupakan salah satu perundingan prioritas bagi Indonesia yang membahas peningkatan akses pasar barang, jasa, dan investasi di kawasan Amerika Utara serta isu-isu perdagangan Indonesia dan Kanada. Melalui kesepakatan kedua kepala negara yang disetujui pada September tahun lalu, ICA–CEPA diharap dapat selesai secara substantif pada akhir 2024.

Dalam putaran ketujuh, kedua belah pihak membahas 19 Isu Runding dan satu Diskusi Ahli secara tatap muka. Beberapa isu yang dibahas antara lain perdagangan barang, perdagangan jasa, aturan asal barang, pengadaan barang dan jasa pemerintah, investasi, kekayaan intelektual, kepabeanan dan fasilitasi perdagangan, kerja sama ekonomi, perdagangan inklusif, lingkungan, dan ketenagakerjaan. “Diperlukan kolaborasi dan kerja sama secara optimal untuk menyelesaikan ICA–CEPA. Perundingan ini diharapkan dapat memberikan hasil yang bermanfaat berupa peningkatan perekonomian bagi kedua negara,” ujar Djatmiko.

Baca Juga :  Moldova Takut Menjadi Target Berikutnya Dalam Bidikan Putin

Sebagai informasi Perdagangan Indonesia–Kanada adalah total perdagangan Indonesia dan Kanada pada 2023 tercatat senilai USD 3,4 miliar, turun sebesar 19,38 persen dari 2022. Ekspor Indonesia ke Kanada tercatat sebesar USD 1,3 miliar, sedangkan impor dari Kanada tercatat sebesar USD 2,1 miliar sehingga Indonesia defisit sebesar USD 845 juta. Komoditas ekspor andalan Indonesia ke Kanada pada 2023 adalah perlengkapan telepon, hasil produksi atau limbah, karet alam, aksesori, dan koper. Sedangkan, komoditas impor utama Indonesia dari Kanada pada 2023 yaitu, gandum, pupuk, kedelai, dan serbuk kayu.@

Rel/fd/timEGINDO.co

Bagikan :
Scroll to Top