Jakarta|EGINDO.co Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Esther Sri Astuti, menyampaikan bahwa emas merupakan salah satu instrumen investasi yang paling aman. Menurutnya, nilai emas tetap terjaga meskipun terjadi tekanan inflasi.
“Emas dikenal sebagai alat tukar yang memiliki tingkat likuiditas tinggi. Jika seseorang ingin berinvestasi dan mencari instrumen yang mudah dicairkan, maka emas adalah pilihan yang tepat,” ujar Esther dalam dialog bersama Pro 3 RRI pada Minggu (13/4/2025).
Ia menjelaskan bahwa ketidakpastian kondisi perekonomian ke depan membuat masyarakat mulai mempertimbangkan untuk menempatkan dananya dalam bentuk investasi. Terlebih lagi, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat saat ini sedang mengalami pelemahan.
“Investasi emas memberikan kemudahan dalam transaksi karena dapat dijual sewaktu-waktu saat membutuhkan dana. Tingkat likuiditasnya yang tinggi menjadi keunggulan tersendiri,” ungkapnya.
Esther juga menekankan bahwa emas batangan lebih disarankan untuk tujuan investasi dibandingkan emas perhiasan. Hal ini karena emas batangan memiliki nilai yang lebih stabil.
“Perhiasan memang bisa dikenakan, tetapi saat dijual kembali biasanya mengalami penurunan harga akibat biaya pembuatan dan bentuknya yang mengikuti tren,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengimbau masyarakat untuk mulai berinvestasi emas dengan menyisihkan sebagian dari penghasilan. “Jika belum memungkinkan membeli emas secara langsung, masyarakat dapat memanfaatkan layanan tabungan emas yang tersedia di bank atau lembaga keuangan digital,” pungkasnya.
Sumber: rri.co.id/Sn