Jakarta | EGINDO.co – Tak hanya berbuka puasa, umat Budha bersama warga sekitar menikmati indahnya toleransi dan kedamaian di dalam lingkungan Wihara Darma Bhakti di Petak Sembilan, Jakarta Barat.
Sikap toleransi beragama ditunjukan umat keturunan Tionghoa kepada kaum muslim di Wihara Darma Bhakti, Petak Sembilan, Taman Sari, Jakarta Barat.
Dalam hal ini, masyarakat tionghoa mengadakan buka puasa gratis bekerjasama dengan muslim tionghoa dan Yayasan Wihara Kim Tek Ie untuk para muslim yang tengah berpuasa.
Sejak pukul 16.00 WIB, sejumlah relawan tionghoa yang hadir nampak merapikan beberapa makanan yang mulai tiba dengan dikendarai oleh Becak. Makanan tersebut dibawa dari salah satu lokasi pembuatan takjil yang diminta relawan.
Satu persatu relawan menyajikan makanan mulai makanan berat seperti nasi kuning, kolak, hingga minuman, sebelum adzan berkumandang beberapa warga baik muslim maupun non muslim pun berkunjung ke lokasi.
Bahkan beberapa kaum dhuafa yang berada dilokasi pun juga menjadi sasaran untuk dibagikan beberapa makanan, mereka diminta mengantre dengan tertib.
Suasana terasa lebih akrab ketika buka puasa tiba, mereka saling bercengkrama dan bersantap ria tanpa mengenal perbedaan. Salah satu relawan, Lucas Tjang (40) mengatakan kegiatan ini kedua kalinya digelar di Wihara Darma Bhakti.
“Ini memang kegiatan rutin kami. Sudah kedua kalinya yang pertama itu tahun lalu, dan awal mula kegaitan ini terinspirasi oleh Jusuf Hamka sebagai muslim tionghoa, hingga akhirnya para relawan mengelar buka puasa gratis ini,” kata Lucas Tjang di Wihara Darma Bhakti, Minggu (12/5/2019).
Dikatakan Lucas, dalam setiap harinya menu yang disajikan selalu berbeda-beda, bahkan beberapa relawan yang datang pun juga dari beberapa pedangan di Tanah Abang, Jatinegara, dan Cipulir hingga kurang lebih sekitar 30 relawan.
Luka menyebut jika makanan untuk berbuka ini dibuat oleh salah satu pedagang yang memang sudah disiapkan oleh para relawan.
Dalam sehari bisa membuat sebanyak 300 sampai 500 persi makanan.
Pada hari ini menu yang disajikan berupa nasi kuning beserta lauknya ayam, tempe dan tahu serta sayuran, serta kolak, dan juga teh manis sebagai pembuka puasa.
“Varian menunya memang setiap hari berbeda-beda, dan kita menyiapkan menunya dengan berdayakan warung yang berada disekitar Wihara agar omset mereka tidak terpengaruh,” katanya.
Untuk mengelar buka puasa gratis di Wihara Darma Bhakti ini, para relawan muslim tionghoa dan non muslim tionghoa secara swadaya. Dirinya berharap dengan adanya kegiatan ini menciptakan keharmonisan antar umat beragama.
“Kami harapankan dengan cara seperti ini dapat menjalin toleransi umat beragama, dan menilai kerukunan dan menjadikan satu yaitu satu Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu salah pengurus Wihara Zacky mengatakan sangat mendukung kegiatan seperti ini. Sehingga dapat memangkas jarak komunikasi antar-umat. Tak sedikit peserta yang kelak menyisihkan uangnya bagi yayasan sebagai bentuk terima kasih.
“Sekarang lebih bersahabat, bisa dibilang karena kita juga membuka tangan untuk mereka. Harapannya, mudah-mudahan perbedaan agama seperti ini tetap langgeng, terjalin silaturahmi dan tidak membeda-bedakan agama. Mudah-mudahan semakin banyak juga muslim yang ke sini,” ucap Zacky.
Melayani dan menghormati
Salah satu relawan yang hadir dalam kegaitan buka puasa gratis di Wihara Darma Bhakti, Petak Sembilan, Jakarta Barat, Nico (40) mengatakan dirinya ingin berbagi kasih antara sesama umat beragama.
Sejak kecil dirinya selalu diajarkan oleh orangtuanya untuk saling menjaga kerukunan dan saling menghormati, sehingga dengan kegaitan seperti ini dirinya sangat senang bisa membantu.
“Istilahnya kami ingin melayani dan membantu sesama umat beragama untuk itu kita siapkan menu buka puasa untuk muslim. Kita ingin menunjukan keberagaman dan kerukunan perlu dijaga agar lebih harmonis,” ujarnya.
ementara itu beberapa umat muslim dilokasi mengaku sangat bangga apa yang ditunjukan oleh para kaum tionghoa ini. Tentunya hal itu bisa menjadi contoh bagi bagi warga lainnya.
“Seneng pasti, ini yang sebenernya kami inginkan, tidak ada perbedaan, toleransi yang tinggi, berukunan. Saya pribadi masyarakat muslim sangat berterima kasih dengan acara ini,” kata Inez (23) salah warga.
Sedangkan Ito (33) salah satu warga mengaku dirinya baru saja melintas dan melihat acara buka puasa gratis ini. Setelah melihat ini dirinya mengaku merasa tentram melihat keharmonisan antar umat beragama.
“Kebetulan tadi saya baru saja melintas naik sepeda, dan tadi didepan ada tulisan ada buka puasa gratis, makanya saya penasaran, dan saya pikir acara seperti ini sangat bagus dan bisa di contoh oleh umat lainnya, jadi harapannya kegiatan ini terus berlanjut,” ucapnya.
Â
Â
Â
Â
Sumber : Tribun
Â
Â