Indah Kiat Pulp & Paper Sedang Bangun Pabrik Baru Berkapasitas 3,9 Juta Ton

PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, Perawang mill (Sumber dokumentasi INKP)
PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, Perawang mill (Sumber dokumentasi INKP)

Karawang | EGINDO.co – PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) mulai membangun pabrik baru berkapasitas 3,9 juta ton di Karawang, Jawa Barat, sejak 2023 lalu dimana setelah ekspansi tersebut maka kapasitas produksi Indah Kiat bakal mencapai 11 juta ton.

Informasi yang dihimpun EGINDO.co menyebutkan dalam pembangunan pabrik pulp dan kertas yang baru itu dengan total capex proyek raksasa itu senilai US$ 3,6 miliar (Rp 56 triliun). Kemudian dari jumlah tersebut, sebesar 60% akan dibiayai oleh utang dimana rencana capex Indah Kiat untuk pabrik baru telah melebihi target minimal BKPM untuk mendapatkan tax holiday.

Dari kondisi tersebut maka perseroan berhak mendapatkan tax holiday selama 22 tahun berupa pengurangan PPh badan 100% selama 20 tahun ditambah pengurangan PPh badan 50% selama dua (2) tahun. Emiten kertas groub Sinarmas dengan kode saham INKP itu menargetkan commissioning pabrik baru pada kuartal I-2025 atau tertunda dari rencana awal pada kuartal III-2024.

Baca Juga :  APP Sinarmas Adaptasi Transfomasi Digital, Sistem Otomasi

Kemudian INKP juga merevisi asumsi harga jual rata-rata (average selling price/ASP) pada studi kelayakan pabrik baru. ASP kertas industri akan menjadi di bawah US$ 1.000/ton selama lemahnya permintaan dari pasar China. INKP menyebutkan bahwa tingkat utilisasi pabrik baru akan mencapai 50-60% pada akhir 2025 dan secara bertahap akan meningkat menjadi 90% pada 2026.

Mengutip ulasan dari Mandiri Sekuritas bahwa pabrik baru tersebut diharapkan memiliki biaya tunai yang lebih rendah sekitar 30% berkat integrasi produksi dan penggunaan biomassa sebagai bahan bakar utama. Kertas industri yang diproduksi akan menghasilkan gross profit margin (GPM) sebesar 35-40% dibandingkan GPM kertas industri dan tisu saat ini sekitar 25%.

Baca Juga :  APP Sinarmas Luncurkan ATOWN, Aplikasi Inovatif Pengalaman

INKP berencana untuk mengekspor 80% dari total output pabrik baru ke China, Filipina, dan negara-negara Eropa. Perseroan juga akan menambah produk hilir dari proyek baru ini, misalnya cangkir kertas dan kemasan makanan dimana INKP didirikan pada 1976 dan bergerak di bidang manufaktur pulp dan kertas.

Perseroan memproduksi bubur kertas (pulp), tisu, dan berbagai jenis kertas budaya dan industry yang mana INKP memiliki tiga pabrik di Riau, Tangerang dan Serang dengan total kapasitas terpasang sebesar 7,2 juta ton. Kapasitas pulp, kertas budaya, kertas industri, dan tisu pada 2023 masing-masing sebanyak 3,1 juta ton, 1,6 juta ton, 2,4 juta ton, dan 0,1 juta ton.

Baca Juga :  Pasar Minyak Global Akan Kekurangan Pasokan Tahun Depan

Berdasarkan data yang ada bahwa hingga September 2023 lalu sebagian besar pendapatan INKP berasal dari pulp yaitu mencapai 39%. Diikuti, kertas industri dan tisu sebesar 35% serta kertas budaya 26%. Sedangkan untuk tahun 2024 ini, perseroan memperkirakan bahwa stabilnya permintaan dari pasar Eropa dan Timur Tengah dapat mengimbangi potensi perlambatan di pasar China.@

Bs/fd/timEGINDO.co

Bagikan :
Scroll to Top